100kpj – Belum lama ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengumumkan anggaran revitalisasi trotoar yang menyentuh angka Rp1,2 triliun. Sontak, hal tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat umum. Sebagian merasa pantas, namun tak sedikit juga yang menolak lantaran jumlahnya terlalu besar.
Mengenai hal tersebut, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah angkat bicara. Ia mengaku, angka yang diajukan Pemprov DKI untuk membenahi jalur pejalan kaki masih kebesaran, bahkan melebihi biaya penanggulangan banjir yang hanya Rp1 triliun.
"Mereka enggak konsentrasi. Saya enggak tahu Pak Gubernur programnya apa. Kok justru program prioritas dia malah trotoar?" kata Ida kepada pewarta di Jakarta.
Ida menuturkan, semestinya pemerintah DKI lebih memprioritaskan program penanggulangan banjir lantaran mulai memasuki musim hujan. Anggaran DKI, kata dia, lebih baik diprioritaskan untuk memperbaiki waduk dan sungai di ibu kota.
"Jadi yang sifatnya masih bisa beberapa bulan ini harusnya digenjot ke sana. Aliran air ke sungai harus segera diselesaikan," kata Ida. "Ini kan prioritas program nasional. Macet, banjir, ini kan harus segera diselesaikan."
Namun, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tetap teguh pada pendiriannya. Bagi dia, trotoar dan penanganan banjir sama pentingnya. Sehingga, keduanya perlu mendapat perhatian yang sama.
"Ya kita semuanya jalankan. Ada anggaran yang harus dikerjakan tahun ini (pembangunan trotoar), ada juga yang dikerjakan rutin (penanganan banjir). Jadi sesungguhnya semuanya kita lakukan. Dan kita berharap agar penambahan jumlah trotoar ini meningkatkan minat warga berjalan kaki," kata dia.
(Laporan: Eka Permadi / VIVAnews)