Yohan menambahkan, keputusannya menunda kelahiran motor anyar Suzuki, bukan untuk menghindari persaingan. Melainkan, kata dia, pihaknya sedang mempersiapkan diri, serta melakukan penyempurnaan produk, supaya ketika dipasarkan motor itu bisa bersaing dengan pabrikan lain.
Senada dengan yang disampaikan Yohan, Marketing Manager PT SIS, Banggas Pardede menyebut, bahwa dengan status Suzuki saat ini—yakni sebagai market follower, meluncurkan motor baru dengan tergesa-gesa akan berdampak buruk bagi pabrikan. Sehingga, segalanya membutuhkan waktu.
“Sebenarnya kita juga ingin cepat mengisi market place. Tapi kita lihat, persaingan pasar ketat sekali, dan masyarakat kita juga punya standar yang cukup tinggi, jadi kami harus bisa membaca semua hal itu, dan tentu membutuhkan waktu,” kata dia. (re2)