100kpj – Sepeda motor masih menjadi alat transportasi andalan di Indonesia. Dengan dimensinya yang kompak, kuda besi bermesin itu lebih fleksibel untuk menembus kemacetan. Selain itu, harganya lebih terjangkau ketimbang mobil.
Maka tidak heran, setiap tahun lebih dari lima juta unit motor baru terjual dari pabrik ke diler. Bahkan sebelum menutup tahun ini, angka penjualan kendaraan roda dua sudah lebih dari empat juta unit.
Seperti yang terlihat dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor Januari sampai Agustus 2019 mengalami pertumbuhan. Dibandingkan tahun lalu meningkat hingga 4,4 persen.
Di mana selama delapan bulan itu, alat transportasi roda dua itu berhasil terjual hingga 4.350.158 unit. Sedangkan tahun lalu torehan angkanya hanya 4.164.558 unit, artinya ada peningkatan 185.600 unit.
Mengulik secara detil hasil penjualan di tahun ini, pada tiga bulan terakhir pun mengalami peningkatan signifikan. Awalnya sepanjang Juni angka yang ditorehkan hanya 385.136 unit, lalu bulan berikutnya melonjak.
AISI mencatat penjualan sepeda motor di Juli 526.652 unit, kemudian di Agustus 596.887 unit. Dari hasil penjualan tersebut, motor jenis matik masih menjadi penyumbang terbesar porsinya sekitar 80 persen.
Ketua Bidang Komersil AISI Sigit Kumala sempat mengatakan, peminat motor matikk meningkat karena ada beberapa faktor. Seperti infrastruktur jalan, dan ditunjang perkembangan ekonomi kelas menengah.
Angka penjualan tersebut disumbang dari lima merek motor yang statusnya anggota AISI, yakni Honda, Kawasaki, Suzuki, TVS, dan Yamaha. Artinya masih ada Viar, Royal Enfield, Vespa, BMW, Kymco, Benelli, Ducati, Harley-Davidson yang penjualannya belum terhitung.