Terbagi menjadi 3 tingkatan yang bisa diatur secara manual melalui tombol Turbo Y-Shift, yaitu low, medium, dan high. Kemudian terdapat dua mode berkendara untuk memaksimalkan tenaga, atau fungsi YECVT.
T-Mode sendiri memiliki karakter berkendara yang lebih smooth, sementara S-Mode membuat feeling akselerasi menjadi lebih agresif. Adapun ketika pengguna memindahkan mode dari T ke S saat sedang berkendara konstan, maka rpm motor akan naik 500–1.000 rpm.
Jantung pacunya, motor matik terbaru Yamaha itu serupa dengan Lexi LX 155 sehingga torsinya ada sedikit peningkatan. Mesin satu silinder SOHC 155cc itu dilengkapi 4 katup, dan kompresi ruang bakarnya 11,6 banding satu.
Cukup padat untuk enjin motor matik, dengan ukuran piston 58 mili meter, dan langkah stroke-nya 58,7 mm, dan tetap mempertahankan sistem buka tutup katup dari bantuan VVA (Variable Valves Actuation).
Tenaga yang dihasilkan dari mesin injeksi tersebut 15,1 dk di 8.000 rpm, dan torsi 14,2 Nm di 6.500 rpm, artinya di atas kertas performa NMAX Turbo tidak ada perbedaan dengan Lexi LX.
Sebelumnya Antonius Widiantoro saat masih menjabat Assistant General Manager Marketing – Public Relation, PT YIMM, menyebut, bahwa pabrikan akan mempertimbangkan apapun yang menjadi kebutuhan konsumen di pasar.
“Jika ada konsumen yang menginginkan, atau ada suara-suara konsumen pasti kita pertimbangkan. Ini kan juga butuh pemahaman (Y-ECVT) agar publik paham bagaimana mekanismenya, dan apa yang dirasakan dengan teknologi ini,” katanya.