100kpj – Pakar ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi, memberikan komentarnya terkait rencana Prabowo Subianto untuk menyetop impor BBM. Sekaligus mengembangkan energi baru dan terbarukan.
Menurut Fahmi, rencana yang disampaikan oleh Menhan Prabowo tersebut cukup ideal. Mengingat Indonesia memiliki kandungan yang berlimpah dan bisa dijadikan alternatif untuk bahan bakar minyak.
"Indonesia mempunyai resources cukup berlimpah ruah, salah satunya etanol. Kemudian juga ada sawit dan itu bisa dijadikan sebagai alternatif untuk bahan bakar minyak (BBM). Saya kira rencana Prabowo untuk stop impor BBM dan menggantinya dengan green energy suatu pemikiran yang cukup bagus dan ideal," kata Fahmi, seperti dilansir dari Antara, Selasa 5 Maret 2024.
Baca Juga: Prabowo Mau Singkong Jadi Bensin, BRIN: Indonesia Masih Impor Singkong
Selain menghentikan impor BBM dan menggantinya dengan energi terbarukan, seperti kelapa sawit, tebu hingga singkong, untuk membawa Indonesia menuju swasembada energi.
Meskipun rencana itu bagus, kata Fahmy, diperlukan waktu yang lama. Sebab Indonesia belum mempunyai teknologi sehingga perlu pengembangan teknologi untuk mengolah sumber daya alam Indonesia menjadi energi hijau.
"Tetapi itu tidak bisa serta-merta dilakukan karena salah satunya kita tidak punya teknologi untuk mengolahnya," ujarnya.
Fahmy menjelaskan untuk mempercepat transfer teknologi, pemerintah atau Pertamina bisa bekerja sama dengan perusahaan asing, yang sudah memiliki teknologi, khususnya bidang minyak dan gas multinasional.
"Yang paling tepat bagaimana menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang punya teknologi, apakah itu dari Amerika atau Eropa, atau bahkan China. Sekarang mereka punya teknologi," jelasnya.
"Ini juga harus dipikirkan harus diperhitungkan sebab kalau diperuntukkan energi saja maka akan kekurangan untuk bahan baku minyak goreng. Misalnya, di satu sisi bisa menghasilkan B100, tetapi minyak gorengnya jadi langka dan menimbulkan masalah baru," pungkas Fahmi.
Prabowo sebelumnya dalam orasi ilmiah saat Wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, mengatakan bahwa energi terbarukan yang bersumber dari tanaman sangat baik karena tidak membuat polusi.
Terlebih, mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil yang tidak ramah lingkungan. “Kita nanti green energy dan kita akan swasembada energi bensin, dari mana? Dari etanol, etanol dari mana? Dari tebu dan singkong,” ucap Prabowo, pekan lalu.
Lebih lanjut, dia menyampaikan dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia mampu mengubah BBM jenis bio diesel seluruhnya berbahan baku dari kelapa sawit yang bertujuan untuk menghentikan impor bahan bakar dari luar negeri.