100KPJ

Diam-diam Motor Listrik Asal India atau China Siap Produksi di RI

Share :

100kpj - Indonesia akan mendapatkan investasi baru dari industri otomotif. Bocorannya ada salah satu merek motor listrik asal India, atau China yang tertarik menancapkan kuku bisnisnya untuk membangun pabrik.

Artinya semakin banyak motor listrik yang dibuat di dalam negeri, sehingga pilihan kendaraan roda dua tanpa emisi itu semakin beragam. Lantas berapa nilai investasi yang akan digelontorkan oleh brand anonim tersebut?

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambahan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Septian Hario Seto menyebut, tahun ini ada satu pabrikan motor listrik akan mengumunkan investasinya untuk bangun pabrik di sekitar Karawang, Jawa Barat.

"Mungkin beberapa ratus juta (dolar Amerika) enggak besar," ujar anak buah Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan itu kepada wartawan, dikutip, Senin 4 Maret 2024.

Rencana pembangunan pabrik motor listrik itu menurutnya akan terlaksana sekitar kuartal dua, atau kuartal tiga tahun ini. Saat disinggung terkait merek motor listrik yang dimaksud, dia hanya menyebut merek itu salah satu yang terbesar di pasar global.

"Motor itu jagoan-jagoannya kalau enggak dari India ya dari China, ditunggu saja. Saya lihat kualitas motor mereka sudah teruji kalau motor ini kendalanya orang takut jarak terus kalau macet range-nya jadi ini saya kira cukup mendorong kompetisinya jadi menarik," tuturnya.

Berkaca dari pernyataannya tersebut, tidak menutup kemungkinan motor listrik pendatang baru itu akan menawarkan spesifikasi yang lebih menarik dibandingkan produk-produk yang sudah beredar di pasar saat ini. Terutama terkait jarak tempuh baterai yang lebih jauh, di mana rata-rata saat ini hanya 40 kilometer.

Untuk mendorong pertumbuhan motor listrik di dalam negeri, pemerintah sudah memberikan subsidi Rp7 juta sejak tahun lalu dengan persyaratan sudah produksi di dalam negeri, dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) minimal 40 persen.

Saat ini sudah lebih dari 50 model menikmati keringanan tersebut, namun melalui data Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SISAPIRa), tahun lalu penjualan motor listrik bersubsidi hanya terjual 11.532 unit, jauh dari kuota yang disediakan pemerintah sebanyak 200 ribu unit.

Meski peminatnya kurang, namun tahun ini kuota insentif motor listrik tetap mengikuti rencana awal, yaitu sebanyak 600 ribu unit. Tapi selama Januari sampai 13 Februari 2024, belum ada motor listrik penerima insentif yang sampai ke tangan konsumen.

Share :
Berita Terkait