Meski peminatnya kurang pemerintah tetap memberlakukan rencana awal, di mana kuota motor listrik subsidi sepanjang 2024 disediakan sebanyak 600 ribu unit. Lalu gimana penerimaannya di awal tahun ini?
Masih menurut data SISAPIRA, sampai Selasa 20 Februari 2024 pukul 15:21 WIB, belum ada motor listrik bersubsidi yang diterima oleh konsumen.
Sedangkan untuk proses pendaftaran sudah ada 8.706 unit, dan terverifikasi 6.520 unit, secara total sisa kuota tahun ini masih 584.774 unit.
Berkaca dari data tersebut, Moeldoko menjelaskan bahwa ada beberapa masalah yang membuat masyarakat masih enggan beralih ke motor listrik. Salah satunya terkait spesifikasi, terutama kemampuan baterainya.
“Tapi bisa dipahami karena sepeda motor yang sekarang itu tidak menjawab karena sepeda motor yang ada sekarang itu belum menjawab isu bagi konsumen khususnya baterai,” ujarnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa 20 Februari 2024.
Menurut (Purn) Panglima Jenderal TNI itu, pertanyaan yang paling banyak diajukan masyarakat adalah jarak tempuh motor listrik tersebut, di mana saat ini sebagian besar daya jelajah baterainya hanya 50-60 kilometer.
“Jadi kalau Tangerang ke Jakarta orang masih mikir-mikir. Kedua baterai masih mahal, isu yang ketiga charging. Chargingnya masih lama, karena 2-6 jam kan. Tiga isu ini yang membuat teman-teman kita belum mau beralih,” tuturnya.