100KPJ

Sindir Honda EM1 Kemahalan, Kapan Yamaha Jual Motor Listrik di RI dan Lebih Murah?

Share :

100kpj – Honda menjadi brand Jepang pertama yang menjual motor listrik di Indonesia, dan diproduksi lokal melalui Honda EM1 e:. Namun motor matik pelahap seterum itu dianggap terlalu mahal oleh produsen Yamaha.

Presiden Direktur dan CEO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Dyonisius Beti sempat menjelaskan, motor listrik merek sebelah itu terlalu mahal karena terbentur dengan ongkos produksinya.

Baca juga: Bos Yamaha Indonesia Sebut Harga Motor Listrik Honda EM1 e: Terlalu Mahal

“Oh iya kita lihat harganya terlalu tinggi, itu harus cari cost lebih rendah (agar bisa terjangkau), dan standarisasi baterai terlebih dahulu,” ujar Beti kepada wartawan di Jakarta, dikutip, Senin 15 Januari 2024. 

Namun saat disinggung Yamaha hingga kini belum juga menjual motor listriknya, yaitu E01 dan Neo’s, Beti masih enggan berkomentar panjang. Namun terkait E01 saat ini sedang menentukan waktu produksi massal.

Dia menjelaskan bahwa saat ini motor listrik Yamaha E01 sudah POC (Proof of Concept), sehingga akan dilanjutkan tahap produksi massal namun masih tahap studi. Terkait waktu peluncurannya masih dirahasikan.

“Belum, belum bisa saya sampaikan,” katanya.

Produsen motor berlogo garpu tala itu pertama kali memperkenalkan motor listrik E01 pada April 2022, dan Neo’s diperkenalkan Maret 2023.

Untuk E01 sendiri hanya tersedia 20 unit dengan tujuan agar dicoba konsumen, atau masyarakat terlebih dahulu dengan sistem peminjaman dalam waktu beberapa hari, tanpa biaya, dimulai dari November 2022, sampai 2023 di Jakarta, Bandung, Medan, dan Bali dengan target 4.000 orang.

Sementara Neo’s hanya sekadar dipamerkan, dan dicoba masyarakat saat hadir di salah satu pameran otomotif di tahun lalu.

Terkait spesifikasi, E01 dibekali baterai lithium-ion model tanam yang berada di tengah pijakan kaki, berkapasits 4,9 kWh. Untuk waktu pengisiannya hanya 1 jam dari kondisi nol sampai 90 persen dengan alat khusus atau fast charging.

Sementara untuk pengisian normal dengan sumber kelistrikan AC berdaya 200-240 Volt butuh waktu 5 jam dari nol sampai 100 persen. Berbeda jika menggunakan portable charging dengan daya 100-240 Volt yang memakan waktu pengisian 14 jam.

Berdasarkan pengujian WMTC (World Motorcycle Test Cycle) Eropa, motor listrik pertama Yamaha itu bisa menempuh jarak 130 kilometer. Sementara untuk pengujian internal jarak tempuhnya 104 km dengan kecepatan rata-rata 60 km per jam

Sebelumnya Bety sempat menjelaskan bahwa hasil riset motor listrik Yamaha di Indonesia setelah E01 diuji coba, sebagian besar konsumen menginginkan harga motor listrik itu dijual terjangkau tapi punya jarak tempuh jauh, dan bertenaga.

“Konsumen itu mengharapkan motor listrik yang setara seperti motor saat ini 125cc, jarak tempuh, dan harganya sama. Tapi ekpetasi itu belum bisa dicapai dengan motor listrik yang ada saat ini, jadi ada indeks rasio,” tutur pada tahun lalu.

Sedangkan Honda EM1 e: setara dengan motor matik 80cc, yang saat ini harganya Rp33 jutaan dalam kondisi on the road setara motor matik 150cc konvensional, itupun belum termasuk alat pengisian baterai yang dijual terpisah.

Tidak heran jika Yamaha 'nyinyir' terkait harganya karena tidak sesuai dengan hasil studi yang mereka kantongi, namun belum ada kepastian juga jika Yamaha bisa jual motor listrik lebih murah dari Honda.

Share :
Berita Terkait