100kpj – Penjualan motor di pasar dalam negeri sepanjang 2023 meningkat tajam dari 2022, namun cuma jago kendang. Karena tidak sejalan dengan pencapain ekspor, atau penjualan ke luar negeri.
Menurut data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), penjualan motor buatan Indonesia ke luar negeri alias ekspor sepanjang tahun lalu hanya 570.004 unit, menurun drastis dari sebelumnya tembus 743.551 unit.
Baca juga: Orang RI yang Beli Motor Semakin Banyak, Lebih dari 6 juta Unit Terjual di 2023
Angka tersebut merupakan ekspor utuh, alias CBU (Completely Built Up). Terkait penurunan di tahun lalu sudah terendus sejak periode 9 bulan seperti disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
“Ekspor sebesar 428 ribu unit (CBU) pada periode Januari-September 2023 dibandingkan periode yang sama 2022 total ekspor 568 ribu unit,” ujar Menperin saat itu di ICE BSD, Tangerang.
Melihat data per bulan, ekspor motor baru tertinggi di tahun lalu terjadi pada Mei, yaitu sebanyak 55.743 unit, dan terendah Maret hanya 36.962 unit. Namun jika berkaca dari pencapaian rata-rata beda jauh dari 2022.
Pada dua tahun lalu penjualan motor buatan RI ke luar negeri itu paling tinggi mencapai 75.368 di Oktober, dan terendahnya hanya 47.362 yang terjadi di akhir tahun alias Desember, rata-ratanya 50-70 ribu unit.
Secara komposisi distribusi model terlaris tidak berubah, karena tahun lalu tetap motor matik paling banyak di ekspor dengan menyumbang 52,53 persen, sport 24,15 persen, kemudian diikuti underbone 23,32 persen.
Berkaca dari data ekspor, tentu tidak sebanding dengan penjualan di dalam negeri alias domestik, tidak heran jika para produsen motor dalam anggota AISI dianggap jago kandang.
Masih menurut sumber yang sama, penjualan motor baru di dalam negeri periode Januari-Desember 2023 mencapai 6.236.992 unit, bertumbuh pesat dibandingkan tahun sebelumnya yang masih 5.221.470 unit.
Jika melihat data per bulan di tahun lalu, penjualan motor tertinggi terjadi pada Maret, yaitu sebanyak 633.155 unit, memasuki April langsung terjun bebas hampir 50 persen, yaitu menjadi 354.323 unit.
Sebagai informasi, motor-motor yang di ekspor adalah buatan produsen yang tergabung dalam AISI seperti Honda, Yamaha, Suzuki yang kerap menjadi tiga merek penyumbang terbesar, lalu diikuti Kawasaki, dan TVS.