100kpj – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memangkas kuota subsidi motor listrik Rp7 juta di 2024 dari rencana awal sepanjang tahun ini 600 ribu unit menjadi 50 ribu unit karena sepi peminat di 2023.
Rencana pengurangan tersebut sudah pernah disampaikan Menperin saat rapat bersama Komisi IIV DPR September tahun lalu. Namun mulai Januari 2024 baru dipastikan kuota subsidi motor listrik tersebut dikurangi.
“Pertanyaannya bagaimana dengan tahun depan? Saya kira kalau bicara Rp350 miliar tahun depan Insyaallah itu bisa kami serap dengan baik. Bisa di atas 95 persen, bisa serap untuk 50 ribu motor kalau tidak salah," ujarnya.
Syarat mendapatkan subsidi motor listrik yang diberikan pemerintah berlaku sejak Maret 2023, namun masih kurang efektif karena syaratnya yang terlau rumit, hingga akhirnya pada Agustus kebijakan itu berubah.
Melalui Permen Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Permenperin No. 6 Tahun 2023, syarat untuk satu kali pembelian notor listrik subsidi Rp7 juta hanya perlu menggunakan KTP (Kartu Tanda Penduduk).
Meski begitu, tetap saja kurang peminat, seperti yang terlihat melalui Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SISAPIRa), sejak aturan itu diterbitkan hingga akhir tahun lalu hanya 11.532 motor listrik yang tersalurkan kepada masyarakat.
Bahkan pertengahan Desember sudah ditutup, padahal di tahun lalu kuota subsidi motor listrik disediakan sebanyak 200 ribu unit untuk pembelian dalam kondisi baru.
Artinya hanya sekian persen yang memanfaatkan keringanan tersebut, maka tidak heran jika tahun ini kuota subsidi itu dipangkas agar bisa tersalurkan lebih maksimal. Meskipun tahun ini pilihan modelnya lebih banyak.
Menurut SISAPIRa, ada 50 model motor listrik yang mendapatkan subsidi Rp7 juta di awal 2024. Harga termurah dimulai dari Pacific Sterrato Rp5,590 juta.
Sementara paling mahal Rp42,9 juta untuk United TX3000, artinya lebih mahal dari Honda EM1 e: yang dilego Rp33 juta. Wajar karena jarak tempuh motor listrik United itu diklaim 120 km, sedangkan Honda hanya 41 km.
Rencana subsidi motor listrik di awal
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, anggaran 2023 adalah sebesar Rp 1,75 triliun untuk 200 ribu motor listrik dalam kondisi baru, dan 50 ribu motor listrik konversi hingga Desember 2023.
Kemudian pada 2024, kebutuhan anggaran pemberian insentif motor listrik dalam pembelian baru mencapai Rp 5,25 triliun, atau setara 600 ribu unit, dan 150 ribu unit untuk motor listrik yang ikut porgram konversi.