Motor listrik dengan gaya scarambler tersebut dianggap secara spesifikasi sudah sesuai dengan produk pabrikan yang beredar dipasaran. Baik dari jarak tempuh, hingga kecepatan maksimal dari dinamo penggeraknya.
Spesifikasi yang tercantum, motor pelahap seterum itu mengandalkan dinamo tipe DC brushless tipe mid drive, artinya berada di tengah sehingga butuh rantai atau vanbelt sebagai penyalur tenaga ke roda belakang.
Tenaga yang dihasilkan dari motor listrik penggeraknya itu setara 45 Nm di 3.000 rpm, dan maksimal diputaran 4.800 rpm, dengan tegangan 72 volt yang punya arus maksimal 40 ampere.
Berkat spesifikasi tersebut, motor listrik besutan mahasiswa itu diklaim bisa melaju maksimal 65-70 km per jam. Untuk memberikan sensasi tenaga yang berbeda, terdapat drive mode dengan pilihan eco, dan sport.
Soal ketahahan baterai 84 volt 20 Ah, berdasarkan pengujian internal mereka jika memilih mode eco bisa jalan sejauh 40 km, namun saat pakai sport terpangkas 10 km karena lebih boros pengeluaran listrik yang menyesuaikan tenaganya.
“Perbedaan mendasar pada tiap mode yang kami rancang terletak pada kurva akselerasi dimana pada mode sport, motor akan cenderung lebih cepat mencapai kecepatan maksimum,” sambungnya.
Sedangkan pada mode eco tentu baterainya lebih bertahan, karena arus listrik yang disalurkan ke dinamonya tidak sebesar sport. Namun untuk menambahkan daya listrik yang masuk terdapat regenerative breaking saat lepas gas.