100kpj – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkapkan bila pemerintah akan keluarkan aturan soal standardisasi baterai untuk motor listrik di awal tahun ini. PT Astra Honda Motor (AHM) yang baru meluncurkan Honda EM1 e: memberikan respon.
Sejak akhir tahun lalu, pemerintah memang sudah merencanakan soal aturan standarisasi baterai ini. Hingga akhirnya, Agus mengungkapkan bahwa aturan tersebut akan segera dirilis demi terjadi keseragaman di seluruh Indonesia perihal baterai.
Standardisasi baterai motor listrik sendiri bertujuan agar pengendara motor listrik dapat melakukan pengisian daya di berbagai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang ada. Jadi lebih memudahkan pemilik motor listrik saat bepergian.
Baca Juga: Pemerintah Segera Keluarkan Aturan soal Standarisasi Baterai Motor Listrik
"Sehingga pengendara motor listrik dari Aceh, dia bisa dengan nyaman berkendara listriknya sampai ke Papua, karena apa? Karena dia yakin bahwa substation yang ada di dalam perjalanannya itu menyediakan standar yang sama, tidak hanya untuk satu merk tertentu," ujar Agus.
Agus menyampaikan, standardisasi baterai motor listrik harus dilihat berdasarkan apa yang menjadi kebutuhan para pengguna, bukan dari hasil keputusan sebuah organisasi di tingkat atas.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk juga bersama PT PLN.
Tanggapan Honda
AHM yang sudah merilis motor listrik Honda EM1 e: saat ini sudah memproduksi baterai sendiri. Tapi, bila aturan standarisasi baterai berlaku, maka AHM akan melakukan beberapa penyesuaian.
Marketing Director PT AHM, Octavianus Dwi Putro mengatakan, pihaknya mendukung penuh regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Menurutnya, hal tersebut untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen.
“Kita akan ikutin pemerintah. Tapi kembali sudut pandangnya konsumen, kita akan kasih opsi ke konsumen saja nanti kita akan ikutin saja,” ujar Octa di Cikarang, beberapa waktu lalu.
Honda memberikan pilihan kepada konsumennya, antara swap baterai di diler atau membeli Honda Mobile Power Pack (HPP) e:, yang bertugas mengisi daya baterai di rumah. Konsumen harus mengeluarkan biaya sekitar Rp5-6 jutaan untuk satu charger pengisi daya portable.