Gejala microsleep sebenarnya sering terjadi, terutama di kawasan perkotaan yang penduduknya memiliki mobilitas tinggi. Sebab, sebagian dari mereka memaksakan diri memacu kendaraan saat kondisi tubuhnya sedang lelah. Alhasil, acap terjadi kecelakaan tunggal, di mana sebuah kendaraan menubruk dinding, pagar, maupun pembatas jalan.
Microsleep dan Kecelakaan di Arena Balap
Gejala kantuk tiba-tiba juga sering menyerang pembalap saat berkompetisi di lintasan. Mereka—para pembalap, tiba-tiba hilang kendali dan meluncur hingga menubruk pembatas sirkuit.
Peristiwa tewasnya pembalap muda asal Palu, Sulawesi Tengah, Dhandy Latif, di sirkuit Puncak Mario, kemungkinan juga bisa disebabkan oleh gejala tersebut. Sebab, melalui video yang beredar, ia hanya melaju lurus ke tepi jalan tanpa berupaya mengubah arah kendalinya, seperti tak sadarkan diri.
Di MotoGP dan Formula-1, microsleep sering disebut sebagai ‘pembunuh di lintasan’. Sebab, dengan intensitas balap yang tinggi, ditambah laju kendaraan yang kencang, kehadiran microsleep tentu akan membahayakan nyawa pembalap.