100kpj – Lambretta merupakan merek motor skuter legendaris yang lahir di Italia dari sebuah pabrik baja pada 1940-an, dan sempat menjadi pesaing ketat Vespa karena secara desain sama-sama memiliki gaya retro.
Namun pada masanya Lambretta lebih unggul dari sisi teknologi, dan kapasitas bagasi. Merangkum dari beberapa sumber, memasuki 1971 perusahannya bangkrut, dan sempat dirakit di India, hingga lisensinya diambil alih Spanyol pada 1990-an
Singkat cerita Lambretta tenggelam tanpa ada kabar, hingga akhirnya muncul perdana sekitar 2014 dengan menawarkan skuter bernama LN15 dengan mesin empat tak buatan SYM yang merupakan merek asal Taiwan.
Sejak itu mereka mulai memasuki pasar sejumlah negara dengan produk-produk terbarunya, masih mempertahankan skuter bergaya retro namun dengan mesin empat langkah, berkapasitas 125cc, 200cc, sampai 400cc.
Memasuki 2019 Lamretta mulai masuk Indonesia melalui PT Skuter Moto Indonesia dengan menawarkan dua produk, yaitu V125, dan V200 dengan harga Rp40-50 jutaan, bersaing dengan banderol lineup Vespa.
Tapi tidak sampai satu tahun, motor yang diimpor utuh dari Thailand itu tiba-tiba menghilang dari pasar pasar RI. Beredar kabar bahwa Lambretta sejatinya diproduksi di China untuk memenuhi permintaan pasar global.
Setelah melalui lika liku tersebut, Lambretta ingin kembali menunjukkan eksistensinya sebagai brand legendaris, yaitu memamerkan motor listrik konsep pertamanya di ajang EICMA Milan, Italia pada 9-12 November 2023.
Motor listrik purwarupa itu diberi nama Lambretta Elettra, hampir mirip dengan nama pesaingnya, yaitu Vespa Elettrica. Menurut Rushlane, Selasa 14 November 2023, skuter listrik itu akan diproduksi massal pada 2024.
Melihat desainnya dibuat lebih futuristis dari V200 dengan banyak lekukkan patah, dengan bentuk kepala atau lampu depan heksagonal. Penerangan utama, sein, dan lampu rem sudah LED, panel instrument digital.
Desain joknya dibuat one piece, atau menyatu dari depan ke belakang, tanpa ada pemisah dengan ketinggian 780 mili meter. Terdapat dua suspensi depan dengan model per, dan absorber yang terpisah.
Posisi rem cakram ada di sisi kiri roda depan, sedangkan belakang masih tromol. Pada bagian belakang, mengandalkan mono shock , atau suspensi tunggal yang dibuat tidur dihubungkan dengan arm, dan plat besi.
Karena posisi suspensi di dalam bodi, seakan-akan terlihat pada roda belakang dibuat rigid tanpa shockbreaker. Jika diperhatikan dari desainnya, dinamo, atau motor listrik penggeraknya tertanam di dalam roda belakang, artinya tidak menggunaka vanbelt sebagai penghubung tenaga.
Dalam bentuk konsep, Lambretta Elettra dibekali baterai lithium-ion 4,6 kWh yang diklaim bisa menempuh jarak 127 kilometer saat menggunakan mode ECO, dan kecepatan tertingginya bisa 110 km per jam.
Waktu pengisian baterai hingga 80 persen memerlukan waktu 5 jam lebih 30 menit jika memakai arus listrik rumah 220 volt, namun saat menggunakan fast charging dengan daya listrik lebih besar hanya butuh 30 menit untuk pengisian Lambretta Elettra.