100kpj – Salah satu solusi mengatasai kemacetan, aturan ganjil-genap diterapkan di Jakarta. Tapi pembatasan kendaraan pribadi dari angka belakang pelat nomor tersebut hanya untuk mobil, namun ada usulan di sepeda motor.
Bukan sekadar mengatasi kemacetan, namun wacana ganjil-genap sepeda motor sebagai salah satu upaya untuk menekan polusi udara di Ibu Kota, hal itu disampaikan langsung Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Jenderal bintang empat itu mengatakan, khusus di DKI Jakarta 67 persen polusi udara itu disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor, dan 26,8 persen disumbang dari industri manufaktur, serta sisa pembakaran sampah.
“Tapi suatu saat ini tolong dipikirkan (ganjil-genap motor), karena memang 67 persen aemisi kendaraan bermotor menyebabkan polusi,” ujarnya pada Hari Lalu Lintas Bhayangkara beberapa waktu lalu.
Rencanan membatasi kendaraan roda dua melintas sesuai tanggal, dan huruf belakang pelat nomor itu hanya berlaku yang menggunakan mesin pembakaran. Sedangkan untuk penggerak listrik tetap dibebaskan.
“Ganjil genap tidak berlaku untuk yang menggunakan motor listrik, maupun mobil listrik. Sekarang motor masih bebas ganjil genap,” katanya.
Melansir indeks kualitasudara (IQAir), Senin 2 Oktober 2023, sekitar pukul 08.00 WIB kategori udara di Ibu Kota tidak sehat dengan nilai 163. Artinya isu polusi udara belum selesai, meski beberapa waktu sempat menurun.
Kendaraan bermotor salah satu penyumbang polusi, terutama sepeda motor yang populasinya lebih banyak dibandingkan mobil.
Sepeda motor menjadi alat transportasi paling digandrumi di Indonesia, penjualan motor baru setiap tahun bisa mencapai jutaan unit. Bahkan hanya dalam waktu satu bulan saja lebih dari setengah juta unit terjual.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor baru Januari-Agustus tahun ini mencapai 4,2 juta unit, meningkat 35,9 persen dibandingkan periode yang sama di 2022.
Hanya butuh waktu satu bulan, atau tepatnya di Agustus penjualan motor baru hampir setengah juta unit, atau 534.379 unit. Artinya bertumbuh 12,3 persen dibandingkan Juli yang hanya 475.428 unit.
Melihat volume penjualannya tersebut, tidak heran jika motor menjadi 'kambing hitam' dari polusi udara di Jakarta.