100KPJ

Kelulusan Ujian SIM C Naik 90 Persen Usai Tak Ada Tes Zig-zag dan Angka 8

Share :

100kpj – Usai mendapat lajur baru pada ujian Surat Izin Mengemudi atau SIM C, tingkat kelulusan para pemohon mengalami peningkatan. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman.

Menurut dia, angka keberhasilan dari ujian praktik SIM C bagi kendaraan roda dua tinggi mencapai 90 persen. Keberhasilan ini tak lepas dari dihilangkannya ujian tes zig-zag dan angka 8 untuk SIM C.

“Keberhasilan pasti tinggi. Kalau mendekati hampir 80 sampai 90 persen,” katanya kepada wartawan, belum lama ini.

Menurut dia, masyarakat merasa antusias dan mengapresiasi pelaksanaan ujian praktik pembuatan SIM C yang baru dengan lajur S. Perubahan ini, lanjut Latif, membuat masyarakat percaya diri saat melakukan ujian praktik.

“Alhamdulillah dengan ada ini responsnya sangat tinggi. Mereka mengapresiasi dan mereka antusias untuk berlatih dan mereka istilahnya percaya diri dalam pelaksanaan ujian, yang tadinya, sehingga praktik-praktik yang tidak benar, ya harus kita hilangkan,” ujarnya.

Seperti diketahui, Korps Lalu Lintas Polri mengubah lajur ujian praktik SIM C pada Agustus lalu. Sebagai gantinya, Polisi mengubah dari sirkuit berbentuk angka 8 menjadi huruf S.

Ukuran lebar lintasan pun telah diperlebar dari ukuran lama 1,5 kali lebar kendaraan menjadi 2,5 kali lebar kendaraan. Semua yang dibutuhkan diyakini terakomodir dalam sirkuit baru yang berbentuk huruf S, seperti putar balik.

Perubahan ini berasal dari arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk mengevaluasi pembuatan SIM. dia meminta Korlantas untuk mengevaluasi lagi materi ujian pembuatan SIM C, seperti melakukan manuver zig-zag, hingga membawa motor dengan mengikuti angka 8.

“Yang namanya melewati zig-zag, angka 8 itu masih sesuai atau tidak. Kalau sudah tidak relevan, tolong diperbaiki,” ujarnya.

Sigit menegaskan hanya ingin masyarakat pemohon SIM menghargai keselamatan para pengguna jalan dan memiliki keterampilan saat mengendarai kendaraannya. Jangan sampai, kata dia, terkesan pembuatan ujian khususnya praktik SIM hanya untuk mempersulit.

Share :
Berita Terkait