100KPJ

Jawaban Yamaha soal Silikat yang Diterapkan Pada Rangka eSAF Motor Honda

Share :

100kpj – Rangka eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) buatan PT Astra Honda Motor (AHM) yang digunakan pada motor matik barunya dikeluhkan konsumen karena diduga berkarat, keropos, hingga patah.

Ada 4 model yang menggunakan rangka eSAF, yaitu dimulai dari Honda Genio pada 2019, lalu All New BeAT, Scoopy, dan Vario 160. Hingga kini frame yang terbuat dari plat baja itu masih menjadi perbincangan hangat.

Klarifikasi yang diberikan AHM beberapa waktu lalu dianggap bukan menjadi solusi. Hingga akhirnya isu rangka eSAF disorot pemerintah terkait, seperti Kementerian Perhubungan bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian.

Sebelumnya melalui unggahan video Instagram resminya, produsen motor berlambang sayap mengepak tersebut menjelaskan bahwa bercak kuning pada rangka eSAF dianggap bukan karat, melainkan silikat. 

Hanya dengan dibersihkan pakai tisu kering, bercak kuning pada sasis itu tidak lagi menempel pada tisu setelah dilap kedua kalinya. Berbeda dengan karat yang selalu menempel di tisu setelah digosok, atau dilap.

“Lapisan silikat yang terbentuk berfungsi untuk melapisi hasil pengelasan dari hasil oksidasi, atau karat,” kata pria bertopeng yang merupakan perwakilan dari PT AHM di dalam video tersebut.

Namun informasi yang diberikan itu masih menjadi polemik, karena tidak menjawab dari hasil video-video yang tersebar di media sosial, yang memperlihatkan rangka eSAF di Vario 160, hingga BeAT terbaru karat, keropos, dan patah di bagian bahwa foot step.

Sementara berdasarkan penjelasan dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), memang benar adanya, silikat yang dimaksud untuk melindungi bekas las agar tidak terjadi korosi di kemudian hari.

Direktur Produksi PT YIMM, Teddy C. Yacob mengatakan, mengenai silicate tidak ada masalah, karena itu proses yang umum, karena welding tidak menggunakan karbon lagi, melainkan robot yang 100 persen mengandalkan CO2. 

“Jadi ada komposisi silikon, di mana silikon sifatnya bukan penghantar, jadi tidak terikat dengan kutub positif ke negatif.  Tapi kondisi silicate itu lebih baik dibandingkan dengan kondisi chemical lain, itu bisa sebagai penghambat yang lebih kuat terhadap karat,” ujar Teddy di Jakarta, dikutip, Jumat 1 September 2023. 

Menurut orang nomor satu di pabrik Yamaha itu, citra silikat yang memberikan noda kuning dalm proses treatment dan sebagainya itu memang tidak diketahui semua pengguna motor, sehingga perlu adanya edukasi.

Silikat bisa tertutup rapat, jika proses pelapisan cat pada rangka dilakukan dengan sistem celup, dan memiliki ketebalan tertentu, ditambah dengan coating sehingga bisa menjaga frame lebih maksimal dari oksidasi. 

Share :
Berita Terkait