Senior Investigator KNKT Achmad Wildan, menyebut, desakan beberapa pihak agar AHM melakukan recall dinilai belum perlu, dan tim investigasi akan mengumpulkan data terlebih dahulu agar semua keputusan yang diambil tepat sasaran.
"Itu namanya keputusan membabi buta (recall langsung), tidak ada dasarnya. Saya kalau menyampaikan sesuatu harus ada dasarnya, faktanya,” kata Wildan.
Tim investigasi itu melakukan kunjungan ke pabrik motor Honda di Cikarang, Jawa Barat untuk melihat proses pembuatan rangka Genio 2019, BeAT terbaru, Scoopy, dan Vario 160 yang sudah terbuat dari plat baja.
“Kita akan melakukan kunjungan ke pabrik terkait bagaimana rangka itu dibuat, dan segala macam. Sehingga kita punya gambaran ada masalah apa? Ini akan dibuat sebagai improvement untuk mencegah hal serupa tidak terjadi lagi,” tutur Wildan.
Hingga kini belum ada update terbaru terkait hasil investigasi KNKT bersama Kemenhub. Sebelumnya, ada banyak pengguna motor Honda yang mengabadikan dalam bentuk video di media sosial, memperlihatkan rangka eSAF berkarat, keropos. Hingga patah.
Namun klarifikasi AHM dianggap belum menjawab semua keluhan konsumen, karena pembahasan atau informasi yang mereka berikan dinilai pembelaan diri, karena berfokus pada bercak kuning yang diklaim sebagai silikat, bukan karat.