100kpj – Rangka eSAF yang digunakan pada motor matik, Honda Genio, BeAT, Scoopy, dan Vario 160 masih menjadi perbincangan hangat, karena kasus yang terjadi seperti karat, kropos, hingga patah belum ditemukan jawaban.
PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai produsen dianggap memberikan klarifikasi yang bukan menjadi solusi, melainkan membela diri. Terlihat dari komentar pedas netizen di Instagram @welovehonda_id.
Melalui unggahan video singkatnya, dijelaskan bahwa bercak kuning pada rangka Esaf di Vario 160 dianggap bukan karat melainkan silikat.
Hanya dengan dibersihkan pakai tisu kering, bercak kuning pada sasis itu tidak lagi menempel pada tisu setelah dilap kedua kalinya. Berbeda dengan karat yang selalu menempel di tisu setelah digosok, atau dilap.
“Lapisan silikat yang terbentuk berfungsi untuk melapisi hasil pengelasan dari hasil osidasi, atau karat,” kata pria bertopeng yang merupakan perwakilan dari PT AHM di dalam video tersebut.
Ternyata jawaban tersebut membuat warganet geram, banyak komentar menyindir, bahkan ada salah satu akun Instagram yang memberikan penjelasan secara lengkap terkait silikat yang dimaksud dari klarifikasi itu.
Akun @ayam_spesciall, mengklaim memiliki pekerjaan sebagai welding inspector atau memerika tahap las akhir. Menurutnya, ada kejanggalan dalam keterangan video klarifikasi rangka eSAF tersebut.
“Silicon atau silica memang digunakan untuk deoxidizer, yaitu pencegahan terjadi oksidasi, dan memperkuat strength dari sambungan las. Dalam hal tersebut, silica harusnya berada dalam logam panduan las, bukan di permukaan las seperti video tersebut,” tulisnya.
Kemudian dijelaskan lagi bahwa silicon pada video tersebut terdapat dalam permukaan, yang tidak dibersihkan menggunakan finishing, brushing alias mengelupas saat memberikan cat, atau sama saja ekspor material dengan karat.
“Saat ini saya belum tahu aplikasi surface coating menggunakan silica pada permukaan logam las, yang saya tahu menggunakan media cat (lasting-top, coat-painting). Klarifikasi tersebut justru mengekspos ketidak telitian, dan kelemahan pada QC (quality control),” tulis komentarnya.
Bahkan sebagian besar netizen berkomentar bahwa klarifikasi yang diberikan AHM sebagai produsen tidak menjawab kasus yang ada, karena karat yang dikeluhkan membuat sasis kropos, hingga patah.
“Kirain solusi, ternyata membela diri,” tulis komentar @nurjaka_firmasyah centang biru. “Klarifikasi mulu, solusi enggak ada, cuaaks,” tulis akun @wrindhah.