100kpj – Salah satu alasan mengapa banyak kalangan menggunakan ojek online, adalah karena sistem pemesanannya yang mudah. Penumpang hanya perlu membuka aplikasi, tetapkan titik angkut dan tujuan, kemudian tunggu hingga mesin pencari menemukan driver terdekat.
Namun, kemudahan tersebut kadang disalahfungsikan pengguna aplikasi. Seperti yang menimpa driver ojol asal Jakarta, Hierwan Purnama, beberapa waktu lalu.
Hierwan yang saat itu berada di Rawamangun, Jakarta Timur, mendapat pesanan dari salah seorang pelanggan yang ingin memesan makanan di sebuah mal bernama Arion. Setelah dikonfimasi, ia langsung berangkat ke titik lokasi dan membelanjakan uang miliknya untuk menebus makanan yang telah dipesan.
Sialnya, setelah ia bayar seluruhnya, sang pemesan tiba-tiba hilang kontak alias tak bisa dihubungi. Kadung penasaran, ia pun meluncur ke alamat si pelanggan, dan menemukan satu fakta mengejutkan.
“Saya meluncur ke titik antar, tapi yang saya temukan malah rumah kosong dan tertera tulisan ‘jual tanah’. Saya juga sempat tunggu di depannya sampai satu jam. Tetap enggak ada siapa-siapa,” tulis Hierwan melalui akun Facebook-nya yang ramai dibanjiri komentar.
Sedihnya lagi, nominal uang yang harus ia keluarkan terbilang lumayan, yakni Rp500 ribuan. Butuh seharian penuh baginya mengumpulkan uang sedemikian banyak. Itulah mengapa, banyak warganet yang menyarankan untuk tak lagi menerima order-an dalam jumlah besar, jika sang pemesan membayarnya secara tunai.
“Saya sudah lapor ke kantor Grab. Katanya, mereka sanggup menggantinya, dan harus menunggu sebulan lagi,” terangnya. (re2)
BACA JUGA:
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah MotoGP Lombok 2021?
BACA JUGA: