100kpj – Saat ini pilihan motor listrik di Indonesia sudah mulai beragam, ini sebagai upaya mendukung pemerintah akan kendaraan ramah lingkungan. Sayangnya, penjualan motor listrik belum bagus, alias masih kalah dengan motor konvensional.
Padahal, pemerintah terus berupaya agar masyarakat beralih menggunakan motor listrik. Caranya mulai dari mengeluarkan berbagai aturan untuk memudahkan pabrikan, sampai dengan pemberian subsidi atau insentif.
Informasi yang beredar menyebutkan, bahwa pemberian insentif itu akan mulai dilakukan pada Maret mendatang. Besarannya masih terus dihitung, namun angkanya diperkirakan sekitar Rp7 juta untuk unit motor listrik baru.
Staf Ahli Utama Menteri Perhubungan Bidang Transportasi Darat dan Konektivitas, Budi Setiyadi mengatakan bahwa saat ini jumlah pengguna motor listrik di tanah air baru mencapai 30 ribuan orang.
“Dari mulai 2019 sampai 2022, itu sekitar 30.800-an unit motor listrik (yang terjual). Dibandingkan motor biasa, itu sangat jauh sekali,” ujarnya saat hadir di pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2023, Kamis 23 Februari 2023.
Budi menuturkan, upaya percepatan peralihan dari kendaraan bermotor roda dua biasa ke sepeda motor listrik dari sisi aturan saat ini sudah tidak ada masalah.
“Untuk tataran regulasi sudah bagus, tapi kalau pada tataran produksi ada beberapa hambatan seperti baut atau ban. Kemudian pada tataran implementasi, motor listrik masih dipersoalkan teman-teman pengawas, kayak enggak boleh ke jalan raya dan sebagainya. Padahal, kita sudah punya regulasi,” tuturnya.
Terkait target, Budi mengungkapkan bahwa sampai dengan tahun depan diharapkan jumlah produksi motor listrik sudah bisa mencapai dua juta unit. Namun, ada satu kendala yang saat ini bisa menghambat rencana itu.
“Persoalan utamanya kepercayaan masyarakat, karena mereka masih bertanya-tanya, ini motor listrik bisa lanjut atau enggak. Kayak dulu era motor China. Tapi, pemerintah melalui regulasi yang ada sudah menyiapkan semuanya,” jelasnya.