"Secara bisnis ini juga tidak merugikan. Karena masuk tol juga motor bayar dan jumlahnya lebih banyak dari pada mobil. Jadi, di sisi kiri jalan, bangun khusus motor dengan pemisah seperti di Bali. Itu ideal dan secara bisnis tetap menguntungkan bagi pengelola tol ," katanya.
Sebelumnya, wacana motor masuk tol diajukan oleh segelintir pemilik moge karena memiliki kapasitas mesin lebih besar dan juga membayar pajak yang cukup mahal. Namun, Bamsoet menilai semua motor memang harusnya bisa memasuki jalan tol.
"Perlu pembatas, iya. Mau moge, non Moge, tetap roda dua, artinya ada jalan terpisah. Gak usah terlalu niru di luar negeri kalau memang, (karena di luar) kesadaran berkendara sudah tinggi, dalam ukur kecepatan dan lain-lain. Tapi di kita kan jumlah kendaraan mobilnya cukup banyak di tol. Tol aja macet," paparnya.