100kpj - Permintaan motor gede, atau moge masuk jalan tol kembali memanas setelah komunitas Motor Besar Club Indonesia (MBCI) mengusulkan akses khusus tersebut, hingga menjadi perbincangan hangat di jagat maya.
Menanggapi usulan tersebut, Ahmad Sahroni yang baru saja terpilih sebagai Ketua Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI), angkat bicara. Crazy rich Tanjung Priok yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI secara terang-terangan tidak setuju.
"Jangan diskriminatif terhadap aturan, jangan maksain moge masuk tol karena tidak sesuai dengan keadaan jalan raya," tulis status Instagram Ahmad Sahroni, dikutip, Rabu 1 Februari 2023.
Menurutnya, pengguna moge, atau komunitas tidak harus mempermasalahkan bayar pajak yang lebih mahal dibandingkan jenis motor lainnya, sehingga bisa mendapatkan tempat khusus, salah satunya meminta akses jalan tol.
"Jangan karena landasan bayar pajak motor mahal jadi wajib, dan bisa masuk tol. Ingat keselamatan utama bagi pengendara. Kebayang kalau moge kecepatannya 120 km/jam, misalnya dengan keadaan yang penuh, dan macet gerakan motornya terbatas, dan rentan kecelakaan," tuturnya.
Ahmad Sahroni berpendapat, bahwa hal tersebut disampaikan karena menempatkan diri sebagai pengguna jalan pada umumnya, bukan urusan bikers atau bukan. Semua itu diungkapkan berdasarkan keselamatan bersama.
Viralnya keinginan para pemilik moge untuk bisa bawa masuk motornya ke tol, diungkap akun YouTube @Icha BigBike. Disebutkan bahwa moge adalah kendaraan yang dibekali dengan mesin bertenaga besar sehingga layik masuk ke jalan tol.
Presiden MBCI, Irianto Ibrahim yang hadir dalam video tersebut menuturkan bahwa sudah lama ia meminta kepada pemerintah agar mau memberikan izin moge masuk tol.
Menurutnya jalan bebas hambatan itu bisa dilalui moge dengan kapasitas mesin tertentu karena di luar negeri sudah menerapkan hal tersebut. Bukan menjadi spesial, namun untuk menghindari kemacetan di jalan dalam kota.
"Saya touring ke Amerika, Eropa, Afrika, Australia, Selandia Baru, Bangkok, Singapura, Malaysia, mereka memperbolehkan (moge) masuk tol,” ujarnya.
Saat ditemui di salah satu acara MBCI beberapa waktu lalu, Irianto mengungkapkan bahwa apabila keberadaan moge pada hari kerja dianggap mengganggu pengguna jalan. Sehingga setidaknya diperbolehkan untuk masuk ke jalan tol, setidaknya di akhir pekan.
“Enggak setiap hari masuk tol, tiap Sabtu dan Minggu saja kami minta diizinkan masuk tol,” katanya.