Kehadiran Ninja 250 bermesin empat langkah itu menjadi sorotan, lantaran Honda dan Yamaha sebagai rivalnya belum menjual motor full fairing dengan spesifikasi tersebut. Tercatat hanya ada Honda CBR150R pada saat itu.

Tidak heran jika motor sport fairing buatan brand dengan julukan geng hijau itu menguasai pasar, bermodal enjin dua silinder berkapasitas 249cc dilengkapi 8 katup DOHC 8 dengan sistem pengabutan masih karburator.

Mesin dengan sistem pendingin cairan, alias radiator itu memiliki tenaga maksimal 31,8 PS di 11.000 rpm, dan torsi 20 Nm di 9.500 rpm. Disalurkan melalui transmisi manual kopling 5-percepatan dengan suara yang khas.

Berjalan sekitara 4 tahun, PT Kawasaki Motor Indonesia memberikan perubahan besar pada Ninja 250FI, penampilannya lebih sporty dengan moderen dengan memainkan garis tajam pada fairing, hingga bodi belakangnya.

Lampu utamanya tidak lagi satu dengan bentuk kotak kaku, namun terbelah menjadi dua seperti mata belalang, atau mirip Ninja ZX-6R. Sejak dirilis pada 2012, model terbarunya berhasil menyedot perhatian masyarakat.

Meskipun tidak semua orang menyukai deruman knalpotnya karena jauh halus, tidak ada sensasi moge seperti model pertama. Hal itu menyesuaikan perubahan teknologi mesin, dan sistem pengabutannya menjadi injeksi.

Meski suaranya lebih halus, namun tenaga maksimalnya meningkat menjadi 32 PS di 11.000 rpm, dan torsi 21 Nm di 10.000 rpm. Diklaim konsumsi bahan bakarnya lebih irit 15 persen dari versi sebelumnya.