100kpj – Guna mempercepat penggunaaan kendaraan listrik, pemerintah berencana untuk memberikan subsidi pada masyarakat yang mau beli nantinya. Salah satunya pembelian motor listrik yang akan insentif sebesar Rp8 juta.
Tapi, salah satu syarat pemberian subsidi tersebut harus kendaraan listrik yang diproduksi atau dirakit secara lokal. Perihal rencana itu, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mendukung upaya pemerintah itu.
"Kami mendukung untuk rencana insentif motor listrik, karena kami tahu itu bukan tanpa tujuan. Di mana Pemerintah memiliki tujuan untuk rencana tersebut," ujar Antonius Widiantoro, Asst. General Manager Marketing-Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) di Bali, beberapa waktu lalu.
Sebelum ada wacana insentif ini, sebenarnya sudah ada subsidi terkait usaha percepatan penggunaan kendaraan elektrifikasi. Salah satunya, adalah pemberian keringanan pajak untuk motor listrik.
"Yamaha EO1 itu impor, kalau tidak salah juga dapat insentif sebenarnya masuk ke Indonesia karena adanya insentif BBN," jelas Anton.
Walau begitu, Anton masih belum melihat apakah subsidi kendaraan listrik ini akan meningkatkan penjualan atau tidak. Pastinya, percepatan penggunaan motor listrik akan menjadi tujuan utamanya.
"Pemerintah berpikir bahwa insentif yang diberikan, kemudian menstimulus orang akhirnya mau beli motor listrik. harapannya kan begitu, hasilnya seperti apa kita belum tahu," tuntasnya.
Yamaha sendiri sudah memperkenalkan motor listrik konsepnya bernama Yamaha E01. Akan tetapi belum ada rencana dijual di Indonesia, dan sejauh ini baru test market di beberapa kota besar saja.