100kpj – Setiap pengendara wajib memiliki Surat Izin Mengemudi alias SIM, sehingga untuk bisa mengemudikan kendaraan bermotor di jalan, pengendara harus mengantongi SIM.

Bukan hanya untuk menghindari tilang, SIM juga punya fungsi utamanya. Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 86, ada tiga fungsi dari SIM Fungsi pertama, SIM menjadi bukti kompetensi mengemudi.

Dengan mengantongi SIM, pengemudi dianggap sudah bisa mengendarai kendaraan bermotor dan sudah memahami tata cara berlalu lintas.

Kedua SIM berfungsi sebagai registrasi pengemudi kendaraan bermotor, yang memuat keterangan identitas pengemudi.

Sementara fungsi ketiga, data pada registrasi pengemudi dapat digunakan untuk mendukung kegiatan penyelidikan, penyidikan, dan identifikasi forensik kepolisian.

Nah, sesuai dengan fungsi SIM sebagai bukti kompetensi, sehingga pemohon SIM harus menjalani berbagai ujian seperti ujian tertulis, dan ujian praktek.

Seperti pemohon SIM C yang harus melakukan ujian praktek dengan menggunakan sepeda motor, ada beberapa teknik berkendara yang bisa dilatih, sehingga pemohon SIM bisa memiliki persiapan sebelum melakukan ujian SIM C.

Seperti dikutip dari Honda Wahana, ada beberapa cara berkendara sepeda motor di ujian SIM C, yang bisa dipelajari untuk persiapan ujian praktik SIM C, seperti:

Ketahui Jenis Rintangan dan Teknik Dasar untuk Melaluinya

Dalam ujian praktik SIM C, ada beberapa rintangan yang harus dilalukan pemohon SIM seperti jalur zig-zag, jalur angka 8, tes reaksi menghindar dan yang terakhir adalah letter U.

Tiap rintangan punya trik sendiri untuk melaluinya, jadi pemohon SIM harus terbiasa dulu dengan motor yang akan dipakai, minta waktu sama polisi untuk membiasakan dengan motor tersebut.

Di beberapa tempat, menggunakan motor sendiri saat ujian SIM juga diperbolehkan.

Jalur Zig-zag

Cara mengendarai motor di jalur zig-zag pemohon SIM dituntut untuk luwes dalam melakukan manuver. Bahu dan badan yang luwes akan membantu melewati rintangan ini.

Bukaan gas yang tidak terlalu besar, juga diperlukan agar motor tetap seimbang. Jika menggunakan motor bebek, gunakan gigi 2 untuk berjalan.

Jangan naikkan gigi, jangan pula diturunin. Tujuanya untuk membantu menjaga kestabilan motor supaya bisa melewati rintangan.

Kalau menggunakan motor matic, buka gas perlahan dan jaga gasnya supaya stabil, jangan terlalu kencang yang penting motor bisa jalan dan seimbang, cara mengendarai motor matic di ujian SIM akan lebih mudah dengan pengaturan gas yang tepat.

Jalur Angka 8

Jalur angka 8 selalu jadi momok di ujian SIM, karena sebagian besar peserta gugur di lintasan ini. Jika sekilas dilihat memang sepertinya susah, apalagi ketika akan menjalaninya.

Tapi rute ini malah akan jadi gampang jika tahu bagaimana trik untuk melakukannya. Selain butuh keluwesan dalam melakukan manuver, peserta ujian juga harus melakukan trik counter steering di track ini.

Apa itu counter steering? Yaitu dengan memposisikan duduk di kiri ketika akan berbelok di kanan, dan duduk di sebelah kanan ketika berbelok di kiri.

Hanya cukup geser tempat duduk, dan akan lebih mudah untuk melewati track ini. Tak hanya cukup dengan itu, fokus jadi hal yang penting untuk melewati track ini, jaga visimu untuk melihat keadaan sekitar, untuk memprediksi kemana motormu akan bergerak dan meliuk.

Reaksi Menghindar

Peserta ujian SIM harus fokus dan tidak berkendara terlalu kencang, lakukan juga pengereman kaki sembari menunggu lampu menyala.

Jalur U Turn

Untuk melewati rintangan jalur U Turn, jangan lupa lakukan kembali counter steering disaat mulai menikung.

Dari sekian banyak rintangan tersebut, ada baiknya jika peserts mengawali persiapan ujian dengan latihan.

Coba kendalikan motor di area yang sedikit luas, seperti lapangan di dekat perumahan sekitar.

Jangan lupa, saat terbiasa menggunakan motor bebek, kita berlatih menggunakan motor matik dengan tujuan bisa mengendarainya, mahir mengendarainya, tahu cara mengendarai motor matik di turunan maupun tanjakan dan hal lain menyangkut mengendarai matik.