Pengujian yang berlangsung hanya sekitar 10-20 menit itu kami manfaatkan untuk merasakan mode berkendaranya. Tersedia 3 pilihan, yaitu ECO, Standar, dan Power, kebetulan kami fokus menggunakan Power.
Motor listriknya terasa responsif memutar roda dari putaran bawah, atau dari kondisi diam. Terasa seperti tarikan motor matik 125cc. Untuk mencapai 60-70 km per jam cukup cepat, diketahui kecepatan maksimalnya 100 kpj.
Namun konsekuensinya, baterai jadi terasa cepat habis. Sebelum jalan, kami melihat dayanya masih cukup untuk 94 kilometer. Setelah digunakan sekitar 15 menit, informasi jarak tempuhnya menurun menjadi 78 km.
Saat kami melewati jalan menurun, dan tidak memutar gas, otomatis sistem regenerativenya bantu pengisian baterai meski hanya naik sekian persen. Jika dihitung dari jarak tempuh yang tersisa bertambah beberapa meter.
Sesekali kami mencoba mode berkendara ECO, ternyata cukup lamban tidak terasa hentakan khas dinamo yang cukup ngejambak dari kondisi motor diam. Sedangkan model normal atau standar sedikit lebih responsif.
Tapi sepertinya bobot E01 agak bikin sulit penggunanya ketika di lahan parkir, karena cukup berat sehingga tidak begitu mudah untuk memidahkannya dalam kondisi mati.
Tidak heran jika Yamaha menyematkan fitur layiknya mobil, di mana E01 bisa jalan mundur 1 km per jam, sehingga memudahkan pemiliknya saat parkir.