100kpj – Kendaraan listrik menjadi salah satu solusi untuk menekan polusi udara yang dihasilkan dari emisi mesin pembakaran kendaraan bermotor. Saat ini sudah cukup banyak motor, dan mobil listrik beredar di pasar Indonesia.
Harga yang ditawarkan tergolong cukup mahal bagi sebagian orang, terutama mobil listrik. Berbeda dengan motor, cukup banyak merek pendatang baru yang menawarkan harga berfairasi dengan spek bersaing.
Selain listrik sebagai sumber energi untuk menekan emisi, sinar matahari atau tenaga surya juga sudah dimanfaatkan sebagai pengganti mesin pembakaran.
Namun beberapa produk bertenaga surya tersebut baru sebatas sebagai bahan penilitian, dan studi, hingga dijadikan perlombaan salah satunya di Shell Eco-marathon.
Seiring perkembangan zaman, dan menyambut era ramah lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), diam-diam sedang mempersiapkan motor tenaga surya untuk masyarakat Papua.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, Master Enginering di dalam seminar nasional 100 tahun industri otomotif yang digelar di perguruan tinggi tersebut, Selasa 11 Oktober 2022.
“Untuk menghadapi kebijakan net zero emission, ITS mengembangkan teknologi setidaknya terkait renouble energi yang berkaitan sangat erat dengan otomotif,” ujar Ashari secara virtual.
Lebih lanjut dia menjelaskan, ITS sudah cukup banyak melahirkan kendaraan listrik sebagai bahan studi, hingga diproduksi massal atau menajdi komersial, yaitu melalui motor listrik bernama Gesits yang saat ini sudah dipasarkan.
“Saat ini kita juga sedang mendesain sepeda motor listrik khusus untuk daerah pegunungan di Papua, di sana juga dibangun stasiun pengisian menggunakan tenaga matahari,” tuturnya.
Tidak dijelaskan terkait spesifikasi dari motor listrik yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber tenaganya tersebut. Begitu juga dengan nama dari produk terbarunya itu.
Biasanya tenaga matahari tersebut akan diserap melalui panel surya, seperti halnya yang sudah digunakan untuk kelistrikan rumah, atau lampu jalanan.
Terkait produk ITS yang sudah dijual, yaitu Gesits di mana motor listrik itu memanfaatkan bateri Li-Ncm berdaya 72 volt atau 20 ampere hours.
Jarak tempuh motor listrik buatan pergururan tinggi itu bisa mencapai 100 kilometer jika menggunakan dua baterai, di mana masing-masing baterai jaraknya 50 km.