100kpj – Salah satu cara menekan polusi udara adalah mengurangi penggunaan kendaraan dengan mesin pembakaran. Sehingga emisi gas buang yang dihasilkan dari mesin peminum bensin, atau solar itu berkurang.
Sebagai pengganti mesin pembakaran tersebut, pabrikan kendaraan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber utama penggerak roda. Bahkan di Indonesia sudah cukup banyak motor, atau mobil pelahap seterum.
Beberapa produsen menawarkan produk rendah emisi dengan dua teknologi, yakni hybrid dengan mengkombinasikan motor listrik dengan mesin konvensional, serta full listrik yang hanya mengandalkan baterai dan dinamo.
Namun mengingat populasi kendaraan bermesin sudah cukup banyak, maka salah satu caranya melakukan modifikasi. Salah satunya pengguna motor yang tidak perlu memboyong kuda besi bertenaga listrik, melainkan hanya butuh konversi.
Ada beberapa bengkel yang mampu mengkonversi kendaraan roda dua dari mesin pembakaran menjadi pelahap seterum. Seperti yang dilakukan Kementerian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) dengan beberapa bengkel.
Salah satu contoh motor yang telah dikonversi menjadi ramah lingkungan adalah Honda Blade yang dicoba langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Ini adalah motor yang dulunya motor bensin, jadi sekarang ada dua pilihan beli motor listrik baru,” ujar Ridwan Kamil dalam video yang diunggah di Instagram pribadinya, dikutip, Sabtu 25 Desember 2021.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Puslitbang Kementerian ESDM bersama bengkel yang sudah bekerjsama itu sedang mempersiapkan 100 unit motor bebek yang dikonversi dari mesin bensin menjadi penggerak listrik.
“Kemenhub akan memfasilitasi perubahan surat-surat kendaraan. Sehingga bisa street legal secara normal,” tulis statusnya.
Artinya ada perbahan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), serta BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor). Mengingat hanya nomor sasis yang dimanfaatkan, sedangkan nomor mesin tidak ada lagi digantikan dinamo, dan baterai.
Mengingat sistem konversi tersebut dianggap mudah, maka mantan Wali Kota Bandung itu menginginkan banyak bengkel yang terlibat. Sehingga motor yang digunakan ojek bisa dimodifikasi agar tidak perlu isi bensin.
“Sekarang kita akan perbanyak bengkel-bengkel yang bisa mengubah motor ojek, motor kantor dinas, dan lain-lain yang bisa mengubah motor bensin menjadi listrik tanpa harus beli baru,” sambung Ridwan Kamil