100KPJ

Ujian Praktik SIM C Bakal Berbeda Usai Diberlakukan Tiga 3 Golongan

Share :

100kpj – Penggolongan SIM C berdasarkan cc mesin motor ditargetkan akan berlaku mulai Agustus 2021. Dengan begitu ujian praktik pembuatan SIM akan berbeda dari sebelumnya karena disesuaikan jenis motor.

SIM C akan dibagi menjadi 3 golongan, pertama adalah SIM C untuk pengemudi motor kapasitas silinder mesin sampai dengan 250cc. Kedua ada SIM CI, untuk motor silinder mesin di atas 250cc sampai dengan 500cc, atau kendaraan bermotor sejenis yang menggunakan daya listrik.

Baca Juga: Pembagian 3 Jenis SIM C Berlaku Bulan Depan, Khusus Moge di 2022

Ketiga adalah SIM CII, untuk kapasitas silinder mesin di atas 500cc, atau kendaraan bermotor sejenis yang menggunakan daya listrik. Kasi Standar Pengemudi Ditregident Korlantas Polri, AKBP Arief Budima, mengatakan persyaratan pembuatan masih sama, yang beda di ujian praktiknya.

"Kalau untuk persyaratan penerbitan SIM ada empat, pertama administrasi, usia, kesehatan jasmani dan rohani, dan terakhir lulus ujian praktek dan atau simulator. Yang nanti akan ada perbedaan sedikit ada di ujian praktik, itu ada 5 materi yang akan diujikan, tentunya ujian praktik yang dilaksanakan akan disesuaikan dengan jenis kendaraannya," ujar Arief di YouTube NTMC Channel.

Arief menjelaskan bila setiap motor memang membutuhkan kompetensi yang berbeda. Sebab, motor besar akan sulit dikendalikan bila menggunakan sarana untuk pembuatan SIM C atau motor kecil.

"Oleh karena itu pastinya akan berbeda, antara uji praktek sepeda motor dengan cc di bawah 250 dengan yang 500, sampai dengan di atas 500 itu akan ada perbedaan sedikit," kata Arief.

"Contoh misalnya di jarak, kita kan menggunakan cone, patok-patok elektronik, itu jaraknya akan kita sesuaikan. Karena kalau untuk motor besar menggunakan sarana praktek motor kecil tentu akan sangat sulit, jaraknya dan aturannya akan kita sesuaikan," sambungnya.

Walau begitu, materi yang akan diberikan akan menyerupai semuanya. Mulai dari dari keseimbangan, konsentrasi hingga indikator-indikator lainnya untuk mengukur apakah seseorang itu cukup memiliki kompetensi untuk mengendarai roda dua sesuai dengan roda dua yang diinginkan.

Share :
Berita Terkait