100kpj – Setelah meluncur di Vietnam dan Malaysia, kali ini Yamaha MX King baru resmi menyapa konsumen di Filipina. Kenyataan tersebut semakin membuat kita bertanya-tanya, benarkah dalam waktu dekat motor bebek tersebut bakal masuk Indonesia?
Diketahui, Yamaha MX King baru yang diluncurkan di Filipina hampir sama dengan yang sebelumnya muncul di Malaysia dan Vietnam. Hanya saja, masyarakat Filipina mengenal kendaraan tersebut dengan sebutan Yamaha Sniper 155.
Baca juga: Daftar Harga Motor Bebek 150cc per Mei 2021, Yamaha Masih Termurah!
Disitat dari Rideapart, motor baru itu mengandalkan tubuh bongsor dengan perpaduan aksen mematah dan membulat di sejumlah bagian. Pencahayaan depannya dibuat minimalis dengan tambahan windshield atau penghalang angin di bagian kepalanya. Sementara sepasang lampu hazard terpasang di sekitar fairing kendaraan.
Yamaha Sniper 155 atau MX King baru masih menggunakan dudukan tipis yang berundak di baris kedua. Sementara dudukan plat dengan sepasang sein bertungkai di bagian belakang juga masih dipertahankan.
Motor tersebut dibekali mesin 155cc bersilinder tunggal dengan teknologi Variable Valve Actuation atau VVA. Pembekalan tersebut disandingkan dengan transmisi manual 6-percepatan dan teknologi assist and slipper clutch. Kabarnya, Yamaha Sniper 155 mampu menghasilkan tenaga hingga 18 daya kuda.
Lantas, bagaimana peluang produk tersebut masuk ke Indonesia?
Yamaha Belum Mau Jual MX King Baru di Indonesia
Manajer Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing atau YIMM, Anton Widiantoro mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum berniat meluncurkan produk baru tersebut di Tanah Air. Namun, bukan berarti peluangnya benar-benar tertutup.
“Ya kita pertimbangkan lah (untuk jual MX King baru di Indonesia). Tapi untuk sekarang masih belum ada rencana,” ujar Anton saat dikonfirmasi baru-baru ini, dikutip Kamis 27 Mei 2021.
Anton menyebut, minat konsumen di Indonesia dan negara lain—terutama di Asia Tenggara—cenderung berbeda. Jika di sana peminat motor bebek masih tinggi, maka di Tanah Air justru rendah. Itulah mengapa, sebelum meluncurkan produk dari segmen tersebut, ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan.
“Peminatnya, atau marketnya sebenarnya masih ada di Indonesia. Tapi sekarang memang sudah jauh (lebih rendah), orang cenderung memilih matik karena lebih nyaman dikendarai.”
“Jadi, kita memperbarui produk sesuai dengan timing-nya, kebutuhannya. Pokoknya kalau konsumen menginginkan, ya kita update,” kata dia.