Mengingat kedua produk terbarunya lebih laris, pria yang akrab disapa Anton itu mengaku tidak ada proses kanibal atau saling merebut konsumen. Terutama antara Gear 125, Mio M3, Mio S, atau Mio Zz sekalipun yang dianggap bersinggungan.
“Justru kita memberikan banyak varian di 125, jadi enggak fokus satu tipe saja. Mulai dari Gear, Freego, Mio M3, Fino, ada XRide. Konsepnya memfasilitasi kebutuhan konsumen. Dengan 125 yang banyak, kita sesuai kebutuhan konsumen,” tuturnya.
Soal karakter konsumen, Anton menyebut konsumen Gear mayortiasnya wanita. Meski tidak ada target khusus, namun setelah dipasarkan wanita yang lebih tertarik. “Ibu rumah tangga, anak-anak baru sekolah, kuliah, kalau cowok lebih ke maxi,” katanya.
Secara desain, Yamaha Gear 125 tampil lebih sporty berkat aksen mematah di sejumlah bagian. Sementara headlamp-nya yang berjenis LED membentuk pola ‘V’ dengan lampu sein yang terpasang di sisi-sisi bawah.
Menariknya, berbeda dari skutik entry level pada umumnya, Yamaha Gear 125 menggunakan lampu belakang yang mengotak dan dibuat agak sipit. Sepintas, tampilan tersebut mengingatkan kita dengan Yamaha NMax versi lama.
Untuk memudahkan membawa barang bawaan, dilengkapi gantungan ganda atau double hook. Selain itu, terdapat opsi atau aksesori tambahan berupa footpeg.
Dibekali mesin satu silinder SOHC berkapasitas 124,96cc. Didukung Bluecore fuel injection sebagai sistem pengabutannya. Tenaga maksimal yang disemburkan 9,3 daya kuda di 8.000 rpm, dan torsi 9,5 Newton meter di 5.500 rpm.