Mengusung sasis model twin spar, motor sport itu ditanamkan mesin DOHC dengan empat valve 150cc, bertenaga 17,5 daya kuda, dan torsi 12 Newton meter. Tenaganya itu disalurkan melalui transmisi manual kopling 6-percepatan.
PT Astra Honda Motor sebagai pemegang merek motor belambang sayap mengepak itu akhirnya menjual CBR generasi kedua pada 2010, dengan perubahan besar di penampilannya, namun tetap berstatus impor dari Negeri Gajah Putih.
Untuk model tersebut memiliki tenaga lebih besar, yakni 17,8 dk, dan torsi 12,6 Nm meskipun secara volume mesin masih sama. Lengkap dengan pendingin cairan, atau radiator, namun sistem pengabutannya berubah dari karburator menjadi injeksi.
Mengingat pasarnya cukup menjanjikan, saat peralihan motor dua tak ke empat tak, akhirnya produsen Honda itu memproduksi CBR 150R di dalam negeri pada 2014. Tampilannya kembali berubah, salah satunya lampu depan yang terbagi menjadi dua.
Sama seperti milik Bupati Bandung Barat, di tahun tersebut CBR 150R atau lebih dikenal dengan kode K45 itu masih mengandalkan mesin 150cc DOHC. Namun tenaganya menjadi 17,1 daya kuda, torsinya yang dibuat meningkat, yakni 13 Nm.
Kemudian, ketiga motor koleksi Aa Umbara lainnya meliputi Yamaha X-Ride lansiran 2016 Rp11 juta, Honda Scoopy 2016, dan BeAT Pop 2016 yang masing-masing dibanderol Rp9 juta. Semua kuda besi yang dimilikinya cukup mengejutkan, karena bukan tergolong mewah.