100KPJ

Berhasil Mempermalukan Joan Mir, Begini Rahasia Motor Ducati di MotoGP

Share :

100kpj – MotoGP 2021 yang berlangsung di sirkuit Losail, Qatar menjadi momen memalukan untuk pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir. Pasalnya juara dunia tahun lalu itu disalip dua pembalap Ducati, Johann Zarco dan Francesco Bagnaia.

Joan Mir mengaku telah membuat kesalahan saat balapan yang berlangsung ketat tersebut. Pada sisa tikungan akhir, dia menikung terlalu ke luar. Imbasnya, ada cukup ruang bagi Zarco, dan Bagnaia untuk mengambil kesempatan.

Baca juga: Pantas Joan Mir Tiba-tiba Disalip 2 Pembalap Ducati, Ini Sebabnya

"Itu benar saya melangkah terlalu jauh pada detik-detik terakhir. Saya saat itu sudah melihat garis finis. Namun, jarak saya tidak cukup untuk melawan 'rudal-rudal' Ducati," ujar Joan Mir, melansir Speedweek.

Diketahui, kedua motor Ducati Desmosedici GP21 itu melesat seperti rudal dan meninggalkan Joan Mir saat dilintasan lurus. Lantas seperti apa rahasia dapur pacu motor tunggangan Johann Zarco, dan Francesco Bagnaia itu?

Melansir situs resminya, sebagaian besar komponen yang bersarang di dalam Ducati Desmosedici itu masih sama dengan tahun lalu. Mengandalkan mesin empat silinder, berkonfigurasi V-twin dengan kemiringan 90 derajat.

Mesin berkapasiitas 1.000cc DOHC itu dilengkpi empat katup di masing-masng pistonnya, dengan sistem pengabutan indirect electronic injection sebanyak empat throttle bodi. Secara terpisah rumah injeksi itu bekerja melalui ride by wire.

Berkat spesifikasi di jantung pacunya tersebut, tenaga maksimal yang dapat disemburkan motor buatan Italia itu mencapai 250 daya kuda. Disalurkan melalui transmisi berteknologi seamless shift gearbox (SSG) yang membuat perpindahan gigi tetap halus.

Transmisi jenis itu memiliki keunggulan dibandingkan manual pada umumnya, atau matik jenis CVT sekalipun. Pasalnya SSG mampu mempertahankan tenaga mesin setiap perindahan gigi, baik saat menurunkan ke posisi rendah, atau naik.

Sehingga Desmosedici bisa melesat dari putaran bawah hingga atas dengan stabil, hingga kecepatan maksimal 350 kilometer per jam. Sebenarnya, transmisi jenis tersebut juga diadopsi pada semua motor yang turun di ajang MotoGP.

Mengikuti kebijakan sponsor, maka oli mesin yang digunakan motor Ducati itu adalah Shell Advance Ultra 4, dengan bahan bakar Shell Racing V-Power menyesuaikan asupan oktannya. Saluran pembuangan atau knalpot mengadopsi Akrapovic.

Demi mendukung keamanan, dan keselamatan sang pembalap, motor asal Negeri Pizza itu mengadopsi frame alumunium alloy twin-spar agar mendapatkan pengendalian yang cukup mumpuni. Suspensi depan upside down lansiran Ohlins.

Bahkan bagian outer tube suspensi itu berbahan karbon, demi mengurangi bobotnya. Untuk bagian belakang mono shock Ohlins dengan pengaturan tingkat kekerasan, dan tingi rendahnya shock. Untuk pengereman depan belakang disk brake.

Diameter disk atau piringan depan 340 mili meter berbahan karbon, yang didukung kaliper Brembo empat piston. Sementara piringan belakng dimensinya lebih kecil, begitu juga kalipernya hanya dua piston dengan merek yang sama.

 

Share :
Berita Terkait