Diketahui, moge bergaya klasik itu mengusung mesin terbesar di kelasnya dengan konfigurasi boxer, dua silinder berkapasitas 1.802cc. Tenaga maksimal mencapai 91 daya kuda di 4.750 rpm, dan torsi 157 newton meter d 2.000-4.000 rpm.
Secara desain, moge yang dibanderol Rp969 juta off the road itu mengusung DNA dari produk legendaris BMW, yakni R5 buatan 1963. Memiliki bentuk tangki pear drop dibalut hitam, dengan mengandalkan sasis model double loop.
Fitur-fitur yang tersemat di dalamnya terbilang lengkap, meski bentuknya dibuat lawas namun teknologinya moderen. Seperti drive mode untuk mengatur buasnya mesin saat berkendara dengan pilihan, Rain, Rock, atau Roll.
Untuk sektor keamanannya, didukung pengereman ABS (Anti-lock Braking System), DBC (Dynamic Brake Control). Kemudian EDTC (Engine Drag Torque Control) sehingga saat menurunkan kecepatan dengan engine brake tanpa ban selip.
Mengingat bobotnya yang cukup berat, maka untuk memudahkan penggunanya saat di lahan parkiran BMW menyematkan fitur Reverse Assist. Sehingga moge tersebut bisa berjalan mundur.
Sebelumnya saat ditemui awak media dipeluncuran BMW R18 pada tahun lalu, Ariel berencana akan turing ke luar daerah menggunakan moge tersebut bersama teman-temannya. Meski tidak diketahui kapan hal tersebut dilakukan.