100kpj – Honda PCX 160 resmi meluncur di Indonesia pada 5 Februari 2021, melalui PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai produsennya. Matik berdimensi gambot tersebut mendapatkan mesin yang lebih besar, desain baru, dan penambahan fitur.
Harga yang ditawarkan untuk Honda PCX 160 mulai dari Rp30,350 juta tipe CBS, kemudian Rp33,950 juta tipe ABS, dan Rp43,550 juta untuk versi hybrid atau e:HEV.
Motor matik buatan pabrikan berlogo sayap mengepak itu sempat mencuri perhatian, setelah mendarat secara global di Thailand. Namun setelah diproduksi lokal untuk dipasarkan di Tanah Air, ada salah satu penggunanya yang mengeluh.
Gustav Rudolf pemilik Honda PCX 160 CBS yang berdomisili di Bogor, Jawa Barat itu sempat memposting masalah motor matiknya di media sosial, hingga menjadi perbincangaan hangat. Sebab, mesin tiba-tiba hilang tenaga, dan mati total.
“Saya berangkat dari rumah di Cibinong, pergi kantor, baru berjalan sekitar 10 menit motor mendadak ngempos, enggak ada tenaganya. Hanya bisa berjalan maksimal 60 kilometer per jam, dan akhirnya mati,” tulis statusnya.
Saat dikonfirmasi, ternyata masalah tersebut dialaminya ketika motor baru lima hari digunakan. Sebab unitnya sampai ke rumah pada 26 Februari 2021 setelah melakukan proses pembelian di jaringan diler Honda Anugerah Sejahtera.
“Tanggal 3 Maret masuk bengkel, jarak tempuhnya kalau enggak salah waktu itu masih 37 kilometer. Saya merasakan tenaganya drop, dan langsung mati,” ujarnya kepada 100kpj, Jumat 12 Maret 2021.
Setelah ditangani bengkel resmi atau AHASS (Astra Honda Authorized Service), ada hal mengejutkan yang dialaminya. Sebab motor harus turun mesin, namun setelah dibongkar bagian atas piston baret karena ada gesekan di ruang silinder.
“Awalnya sebelum turun mesin, saya dikabarin hari Senin 8 Maret pagi sudah bisa hidup motor setelah riset ECU (Engine Control Unit). Tapi mengeluarkan asap, dari selang udara. Pas mesin dibongkat ring sehernya macet,” katanya.
Tidak menerima dengan kondisi tersebut, Gustav langsung mengajukan pergantian unit kepada pihak diler. Namun dalam waktu singkat setelah mengikuti prosedurnya, dia membawa pulang unti baru sebagai bentuk ganti rugi.
“Sore di hari Senin itu juga saya membawa unit baru. Dan enggak ada biaya yang saya keluarkan, tapi sempat dimintai uang untuk ubah faktur. Tapi sampai saat ini tidak ada kelanjutan mengenai itu,” sambungnya.
Saat disinggung kerusakan terjadi akibat proses inreyen, Gustav membantah bahwa penggunaan motor tidak terlalu berlebihan sebagaimana mestinya. Pemilihan bahan bakar RON 98 atau Pertamax Turbo, dianggap sesuai dengan kompresi mesin.
Diketahui, Honda PCX 160 mengendong mesin bensin berkapasitas 156,9cc dengan ukuran piston 60 mili meter, dan langkah stroke 55,5 mm. Kompresi mesin bensin satu silinder, dengan empat valve itu cukup padat, yakni 12 banding satu.
Dilengkapi teknologi baru, yang disebut eSP+ diklaim dapat memberikan performa lebih dengan tarikan halus, namun tetap irit bahan bakar. Di atas kertas, tenaga PCX 160 mencapai 11,8 kw atau 16 PS di 8.500 rpm, dan torsi 14,7 Nm di 6.500 rpm.