100kpj – Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengklaim bila aturan ganjil genap cukup berhasil. Ini terlihat dari menurunnya pergerakan warga di kota Hujan itu yang secara tak langsung ikut menurunkan tingkat penularan COVID-19.
Ganjil genap di Kota Bogor diterapkan selama 2 pekan lalu, setiap hari Jumat hingga Minggu. Jasa Marga mencatat terjadi penurunan mobilitas kendaraan di dua gerbang tol akses menuju Kota Bogor, yakni Baranangsiang dan Sentul Barat.
Baca Juga: Polisi Pakai NMAX Knalpot Racing, Warganet: Untuk Aparat Beda Aturan
Pada Jumat 12 Februari 2021 yang bertepatan dengan hari raya Imlek, kendaraan yang melintas tercatat 40.124 unit atau menurun 20.6 persen (10.417 kendaraan) dibanding data Jumat pekan sebelumnya.
Lalu Sabtu, 13 Februari, tercatat ada 45.459 kendaraan yang melintas atau menurun 2,8 persen (1.314 kendaraan) dibanding Sabtu pekan sebelumnya. Ini jika dibandingkan rata-rata kendaraan yang masuk setiap hari Sabtu sepanjang Januari 2021 atau sebelum ganjil genap adalah 54.588.
“Ini istimewa mengingat long weekend. Jadi kita sudah pelajari data-datanya yang masuk Bogor dari exit tol Baranangsiang dan Sentul Selatan, pengurangannya cukup signifikan dan di dalam Kota Bogor juga selama dua minggu ini tidak ada kemacetan, tidak ada penumpukan. Artinya, dari segi mobilitas, kebijakan ganjil genap ini berhasil; pengurangan mobilitas ini berhasil,” kata Bima.
Kebijakan yang dibuat untuk mengurangi angka Covid-19 ini, ternyata cukup berpengaruh. Pada 6 Februari, mencapai rekor dengan 187 kasus positif per hari dan pada 14 Februari, berkurang menjadi 109 kasus per hari.
Lebih lanjut, Bima Arya masih belum memastikan kebijakan ini akan diperpanjang atau tidak. Menurutnya, Pemkot masih mempertimbangkan faktor lainnya yakni Ekonomi.
"Saya mau lihat data hotel, restoran, toko-toko, UMKM, pasar, dan lain sebagainya. Karena prinsip kita kan mencari titik temu antara dimensi kesehatan dan dimensi ekonomi. Kita akan hitung lagi beberapa hari ke depan," paparnya.
(Laporan: Muhammad AR - Bogor)