100kpj – Honda Win merupakan salah satu motor naked yang menjadi incaran para penggemar kendaraan lawas. Namanya sempat melambung dan menjadi trend, saat Rano Karno menggunakanannya di film Si Doel Anak Sekolahan.
Motor batangan tersebut kerap digunakan pegawai negeri sebagai kendaraan dinas, terutama mereka yang bekerja di Kelurahan, atau Kecamatan. Meski umurnya sudah cukup tua, namun Honda Win masih saja menyita perhatian.
Berdasarkan beberapa sumber, pabrikan motor berlambang sayap mengepak itu pertama kali merilis Win 100 di Tanah Air pada 1984. Motor berpenampilan cungkring itu dibuat berdasarkan kebutuhan orang Indonesia, dan diproduksi lokal.
Menyesuaikan zamannya, kala itu motor dengan desain boxy cukup digemari. Maka bentuk tangki, dan bodi Honda Win terlihat kaku. Kemudian bentuk joknya dibuat tebal seperti roti, agar penggunanya nyaman meski perjalanan jauh.
Lampu depan mirip dengan RX-King model kotak dengan pencahayaan bolham berwarna kuning. Kaki-kakinya mengandalkan suspensi depan teleskopik, dan model ganda di bagian belakang dengan spring ulir yang cukup tinggi.
Untuk memudahkan membawa barang bawaan, pada bagian belakang dilengkapi keranjang tambahan yang terbuat dari besi tepat di atas lampu. Kaki-kakinya, velg jari-jari berbahan kaleng dibalut ban yang berukuran berbeda antara depan, dan belakang.
Pengeremannya masih mengandalkan tromol, berbeda dengan motor masa kini yang sudah memiliki disk brake pada bagiaan depan. Soal jantung pacu, motor berjenis naked tersebut mengusung mesin bensin satu silinder berkapasitas 97cc.
Memiliki sudut kemiringan 80 derajat sama seperti mesin motor jenis bebek, cukup unik karena umumnya motor batangan dibekali mesin dengan model tegak. Diklaim Win memiliki efisiensi bahan baakr yang cuku baik, alias irit.
Berbekal dengan spesifikasi tersebut, motor yang jadi tunggangan Si Doel itu dijual dengan harga yang berfariatif untuk saat ini. Bahkan sempat ada yang melegonya hingga Rp50 juta dan viral di media sosial karena dianggap full original, dan tidak pernah dipakai sejak keluar dari diler.
Padahal umumnya, Win 100 dilego dengan kisaran harga Rp7-8 juta untuk lansiran 1995-an seperti yang dipakai Rano Karno. Namun ad juga yang lebih murah, seperti yang ditawarkan salah satu akun Facebook bernama Anjar PY.
Dalam unggahannya, terlihat 6 unit Honda Win terparkir degan kondisi berdebu menggunakan plat merah. Artinya motor tersebut bekas kendaraan dinas pegawai negeri sipil, atau pemerintah daerah seperti keterangan dalam statusnya.
“Honda Win eks Pemda. Surat, STNK dan pelepasan. Harga 4750 (Rp4,750 juta). Lokasi Salatiga, Jawa Tengah,” tulisnya.
Dengan begitu pembeli motor tersebut bisa dengan mudah melakukan balik nama kendaraan, karena sudah disediakan SPH alias surat pelepasan hak, yang biasanya dimiliki sebuah perusahaan atau kendaraan milik pemerintahan.