100kpj – PT Pertamina (Persero) menggandeng Gojek untuk melakukan kajian lanjutan, dalam rangka menyiapkan 'pilot commercial' pemanfaatan kendaraan listrik guna mendukung percepatan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, menjelaskan bahwa 'pilot commercial' pemanfaatan kendaraan listrik beserta infrastruktur pendukungnya itu, akan dilakukan bersama dengan mitra pengemudi Gojek dan ditargetkan terlaksana pada tahun 2021 mendatang.
"Pada tahap awal, proyek 'pilot commercial' ini akan dilakukan di area Jabodetabek dan akan diterapkan pada kota/daerah lain jika proyek ini memiliki prospek ekonomis bagi kedua belah pihak," kata Fajriyah dalam keterangan tertulisnya, Rabu 9 Desember 2020.
Fajriyah menjelaskan, kajian ini merupakan kelanjutkan dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani pada 21 April 2020, dengan melakukan studi kelayakan pengembangan pengisian daya dan/atau infrastruktur penggantian baterai untuk kendaraan listrik.
Hal itu termasuk mencari model usaha dan pelaksanaan proyek awal, untuk pengisian daya dan/atau infrastruktur penggantian baterai bagi kendaraan listrik. Menurutnya, pada tahap ini Pertamina dan Gojek akan menguji 25 sepeda motor listrik dengan lima stasiun penukaran baterai, yang berlokasi wilayah Jakarta Pusat.
Kelimanya yakni di Pool Gojek Petojo, Olimart MH Thamrin, SPBU Mangga Besar (31.107.03), SPBU Cikini (31.103.03), dan SPBU Abdul Muis (31.102.02). Studi ini pun dijadwalkan selesai pada Desember 2020.
Fajriyah menambahkan, pihak Pertamina sendiri sebenarnya memang sudah menyadari bahwa keberadaan kendaraan listrik tersebut nantinya akan menjadi tantangan, yang harus dihadapi oleh perusahaan di masa mendatang.
Tapi di sisi lain, lanjut Fajriyah, hal itu diyakini juga akan memberikan peluang tersendiri, bagi upaya pengembangan portofolio bisnis perusahaan di masa depan.
"Untuk itu, kami berupaya untuk menjawab tantangan tersebut dengan mulai mempersiapkan diri dan masuk di dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik," kata Fajriyah.
"Bagi Pertamina, hal itu merupakan sebuah upaya atau tindakan antisipasi pada tahap transisi energi yang akan terjadi di masa mendatang," ujarnya.
Laporan: Mohammad Yudha Prasetya