Motor tersebut memiliki ketinggian jok 824 mili meter, dan dapat menampung penumpang artinya bukan single seater. Sentuhan desain pada beberapa parts di motor tersebut tetap mempertahankan ciri khas motor klasik asal Inggris.
Lampu utamanya, lebih terlihat moderen karena mengandalkan penarangan LED lengkap dengan DRL (Daytime Runingg Light). Speedometer dan takometernya tampil klasik,tanpa ada sentuh digital sebab masih mengandalkan model analog.
Suspensi depan sudah upside down dengan balutan cover hitam, yang ukurannya cukup besar. Desain tangki mencirikan kesan retro, yang dimensinya cukup gambot. Untuk Atlas model scrambler, knalpotnya dibuat tinggi sejajar dengan foot step penumpang.
Sasis seamlesnya. Dibuat terlihat tanpa tertutup cover bodi pad abagian belakang, dan diberikan spakbor mini berbentuk segitiga. Kaki-kakinya terlihat berotot, berkat ban dual purpose yang membungkus velg lebar jari-jari alumunium.
Pengereman depan double diskbrake dengan piringan besar yang hampir menutupi velg, jika melihat sekilas dari kalipernya diduga lansiran brembo. Sedangkan pengereman belakang juga sudah cakram, namun ukuan disknya terbilang normal.
Belum ada informasi terkait harga jualnya, namun berdasarkan informasi yang dihimpun Visordown, banderol Norton Atlas baru akan dilego sekitar 11,995 ribu pound sterling atau setara Rp227 juta.