100kpj – Sejak beberapa tahun terakhir, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing atau YIMM sudah tak lagi menjual motor matik bermesin 110cc. Padahal, peminat kendaraan di segmen itu merupakan salah satu yang tertinggi. Lantas, apa yang membuat mereka mengambil langkah tersebut?
Manager Public Relation PT YIMM, Anton Widiantoro mengakui, konsumen motor matik bermesin 110cc memang terbilang besar. Namun, pasar tersebut belakangan sudah dikuasai kompetitor. Sehingga, pihaknya berupaya menawarkan opsi lain. Yakni, produk bertenaga besar namun tetap irit untuk penggunaan harian.
Baca juga: Melihat Yamaha Gear 125 dari Dekat, Asli Cakep Banget
Hal tersebut, kata Anton, sekaligus mematahkan anggapan, bahwa motor irit harus bermesin kecil.
“Sebenarnya gini, ada satu paradigma bahwa belakangan konsumen itu (beranggapan) motor lebih irit, lebih baik. Nah, Yamaha bukan tak bisa membuat motor irit. Waktu itu hingga sekarang kompetitor kan image-nya irit. Jadi, kalau kami hanya mengejar irit juga, lalu apa bedanya dengan mereka?” ujar Anton di Jakarta, baru-baru ini.
“Kita harus akui, image tetangga lebih kuat. Kalau kita terus mengejar itu (irit) tidak akan pernah selesai. Jadi kita menawarkan sesuatu yang berbeda. Bukan hanya irit, tapi ada tenaganya. Makanya, Bluecore itu bisa menjawab kebutuhan konsumen (yang mau kendaraan) irit tapi juga bertenaga,” sambungnya.
Lebih jauh, Anton memastikan, setiap perusahaan punya target pasarnya masing-masing. Itulah mengapa, kata dia, strategi dan pendekatannya pasti berbeda-beda. Jika kompetitor fokus mengejar pasar 110cc, maka Yamaha menawarkan opsi lain dengan mesin lebih besar namun tak boros bahan bakar.
“Nah, tetangga banyak membuat motor 110cc juga pilihan mereka. Mungkin mereka punya studi pasar yang lebih mereka pahami. Tapi kita tidak mau menyamai (gagasan) mereka, bahwa irit harus ber-cc rendah. Soalnya, motor 125cc ternyata juga bisa irit,” kata dia.