“Bukan kebutuhan primer yang harus pasti dibeli. Kalau mobil bicara ada uangnya atau tidak, prediksi saya sih putaran ekonomi sudah mulai membaik di November-Desember dibanding bulan-bulan sebelumnya,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Apprasier atau Juru Taksir mobil bekas dari salah satu situs jual beli online, Riswan Susilo. Menurutnya, bukan hanya pedagang di Jakarta, pemain mobil bekas di daerah-daerah juga mengeluh saat covid-19.
“Teman-teman showroom bilang, gimana mau belanja mobil yang ada aja enggak keluar (terjual),” ujar Riswan kepada 100KPJ beberapa waktu lalu.
Riswan yang juga menjabat sebagai Marketing di LB Auto Sunter mengatakan, saat awal pandemi di Maret-April penjualan mobil fast moving seperti Avanza, Brio dan sejenisnya hanya bisa terjual di bawah 10 unit, normalnya 30 unit.
“Mobil premium seperti Mercedes-Benz, Toyota Alphard, BMW dan sejenisnya biasa bisa 20-an unit terjual per bulan sekarang baru 1 unit,” sambungnya.