100kpj – Dalam perkembangannya, mobil truk mengalami revolusi besar-besaran. Jika dulu kepalanya bermoncong, kini justru dibuat pesek alias rata. Meski secara tampilan lebih baik, namun belum banyak pihak mengetahui penyebab utama di balik perubahan tersebut.
Saat ini, truk bermoncong sudah sulit ditemukan di jalan-jalan, terutama di wilayah perkotaan. Kita mungkin hanya bisa menemukannya di daerah-daerah terpencil atau pedalaman, itupun mesinnya sudah batuk-batuk dan menyemburkan asap hitam. Lantas, apa yang membuat pabrikan truk mengubah wajah kendaraan menjadi pesek?
Baca juga: Fenomena Truk Oleng, Aptrindo: Masyarakat dan Sopir Sama Gilanya
Instruktur Training Center PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Thomas Wijanarka mengatakan, dimensi kendaraan niaga yang dijual di Indonesia harus mengikuti regulasi atau aturan yang berlaku, yakni Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 55 Tahun 2012 tentang kendaraan.
"Berdasarkan PP itu, panjang total truk maksimal 12.000 milimeter, dan lebar baknya tidak boleh lebih dari 50mm ke kiri dan kanan. Sehingga ujung bak masih bisa terpantau oleh sopir lewat kaca spion," ujar Thomas disitat dari VIVA Otomotif, Senin 16 November 2020.
Baca juga: Hobi Palak Sopir Truk, Pria Ini Petantang-petenteng saat Ditanyai TNI
Lebih jauh, Thomas menambahkan, saat moncong ‘ditebas’ atau dihilangkan, maka panjang truk mengalami pengurangan yang signifikan. Maka dengan begitu, sisa dimensi tersebut bisa dialihkan untuk menambah muatan bak menjadi lebih panjang. Hal itu, menurutnya, tentu lebih berguna.
"Begitu ada moncongnya, maka panjang maksimal kendaraan kepotong satu sampai dua meter cuma untuk bonet. Lebih baik, ukuran tersebut dijadikan untuk baknya. Jadi kini kebanyakan truk tanpa kap depan," kata dia.
Baca juga: Bikin Meleleh, Tulisan di Belakang Truk Ini Punya Makna yang Dalam