100kpj – Tahun lalu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sempat menyita perhatian masyarakat dengan mengumumkan akan menggunakan sepeda motor listrik, sebagai kendaraan dinas yang bisa menunjang aktivitasnya.
Kuda besi bersuara senyap itu merupakan produk lansiran PT Arindo Pratama (PTAP), selaku perusahaan nasional yang bergerak di bidang instalasi listrik, supplier, dan juga kontraktor.
Ridwan Kamil kala itu mengunggah pada Instagram pribadinya, sekaligus membagikan pengalaman pertamanya mengendarai sepeda motor tersebut. Ia mengaku, pemilihan kendaraan bertenaga seterum sebagai alat transportasi harian, merupakan upaya Pemerintah Jawa Barat menyambut era masa depan.
Kini, Ridwal Kamil bersama pemerintah Jawa Barat yang menyambut era masa depan juga kembali diperlihatkan dengan menggalakkan pemakaian mobil listrik yang akan dimulai di lingkungan pemerintahan.
Proses awalnya dengan mobil dinas Gubernur dan Wakil Gubernur. "Saya ingin Jawa Barat jadi provinsi pertama di Indonesia, yang mewajibkan kendaraan dinasnya adalah mobil dan motor listrik,” ujarnya, dikutip dari keterangan resminya, Selasa 3 November 2020.
Menurutnya, langkah itu perlu segera dilakukan karena saat ini lingkungan sudah mulai rusak, terutama akibat emisi gas buang dari kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak. “Bencana yang terjadi saat ini, sebagian juga karena kebiasaan kita membuat polusi, di antaranya gas buang kendaraan yang menggunakan BBM,” tuturnya.
Mantan Wali Kota Bandung itu berharap, dengan perubahan kebiasaan menggunakan kendaraan listrik, Jabar menjadi provinsi pertama yang menghasilkan polusi paling kecil di Indonesia.
Berbeda dengan kendaraan konvensional, mobil listrik dan motor listrik tidak menghasikan polusi karena digerakkan oleh dinamo. Ketika daya baterai habis, maka pemilik bisa mengecas di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU.
Salah satu mobil yang sudah dicoba Kang Emil adalah Hyundai Ioniq. Nama Ioniq adalah singkatan dari Protmanteau Ion dan Unique. Mobil sedan atau liftback buatan Korea Selatan tersebut dibekali sejumlah fitur keamanan. Seperti tujuh airbags untuk melindungi penumpang atau pengemudi saat terjadi kecelakaan dari berbabagi sisi.
Selain itu terdapat fitur parking distance warning untuk memudahkan pengemudi saat parkir. Kemudian electrk parking brake, dan fitur pemantau kondisi tekanan angin ban, atau tire pressure monitoring system.
Untuk sensasi berkendara diberikan tiga pilihan. Yang pertama mode Eco, meski tenaga yang dihasilkan tidak besar namun penggunaan daya betarai lebih hemat. Lalu mode sport untuk memacu adrenalin karena tenaga yang dikeluarkan dari motor listriknya lebih besar.
Kemudian mode normal, bagi yang ingin berkendara dengan tenaga yang tidak terlalu berlebihan namun baterai tetap irit. Sedan asal Negeri Gingseng tersebut dibekali baterai berdaya 38,3 kWh yang mampu menyemburkan tenaga maksimal 136 daya kuda dan torsi 295 Nm.
Tenaga tersebut disalurkan melalui transmisi single speed reduction gear, mirip dengan teknologi Nissan Leaf. Berkat kapasitas baterai yang lebih besar, Ioniq dapat menempuh jarak hingga 373 kilometer dari keadaan baterai penuh sampai habis.
Jika Hyundai Ioniq menggunakan fast charging berdaya 100 kW, waktu yang dibutuhkan untuk pengisian baterainya dari kosong ke 80 persen membutuhkan waktu 54 menit. Namun jika saluran listrik utamanya hanya 50 Kw maka waktu pengisian baterainya 57 menit.