100kpj – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut berkomentar terkait terpilihnya DKI Jakarta sebagai pemenang dalam penghargaan internasional di bidang transportasi, yakni Sustainable Transport Award atau STA 2021. Ferdinand mengatakan, keberhasilan tersebut bukan murni kinerja Anies Baswedan.
Bukan hanya itu, Ferdinand Hutahaean mengaku kasihan dengan Anies Baswedan yang merespons penghargaan tersebut berlebihan. Padahal, di balik keberhasilannya, ada peran gubernur-gubernur di era sebelumnya. Itulah mengapa, kata Ferdinand, Anies seharusnya berterima kasih kepada mereka.
“Kasihan juga gue lama-lama lihat gubernur ini. Baru sekalinya dapet penghargaan seperti itu, itupun tak murni kinerjanya, semua masih kinerja gubernur pendahulunya, hanya nasibnya sedang bagus. Waktunya (saat menjabat) pas dengan pemberian penghargaan,” tulis Ferdinand melalui akun Twitter pribadinya, Senin 2 November 2020.
“Kapan sih, ada satu saja yang bisa dibanggakan yang murni kinerja sendiri, Nies?” sambungnya Ferdinand.
Baca juga: DKI Jadi Kota Transportasi Terbaik, Fadjroel Sebut Nama Ahok & Jokowi
Lebih jauh, Ferdinand berpendapat, peran Anies dalam mewujudkan integrasi transportasi di Jakarta sangat minim. Sebab, hal tersebut sudah dirancang dan dibangun sebelum dia mulai menjabat sebagai gubernur. Bahkan, Ferdinand mengaku, seandainya menjadi Anies, dia pasti merasa malu.
“Kalau saya nih pasti malu ketika kinerja saya bikin bambu getah-getih dan susun batu gabion dalam kawat baja tapi mendapat penghargaan integrasi transportasi terbaik sedunia. Tapi, karena dia (Anies) tak punya malu, ngucapin terima kasih ke pendahulunya saja tidak,” tegasnya.
Diketahui, sebelumnya kepastian DKI Jakarta meraih Sustainable Transport Award 2021 disampaikan Gubernur Anies Baswedan melalui sejumlah akun media sosialnya. Anies mengaku bersyukur bisa meraih penghargaan tersebut.
“Alhamdulillah, Alhamdulillah! Terbaik dunia! Ya, Jakarta terpilih sebagai kota terbaik di dunia dalam Sustainable Transport Award 2021,” tulis Anies Baswedan.
Sustainable Transport Award menurut Anies merupakan ajang penghargaan tahunan yang menilai perbaikan mobilitas kota dan inovasi sistem transportasi. Penilaian yang dilakukan komite juri mencakup visi, konsep dan eksekusi yang dijalankan setiap kota.
“Dalam setahun terakhir, jajaran Pemprov DKI, BUMD, dan para pemangku kepentingan transportasi Jakarta dinilai berhasil menghadirkan berbagai inovasi untuk meningkatkan mutu transportasi di Jakarta,” terangnya.
Keberhasilan inovasi tersebut, kata Anies, mencakup perluasan jalur dan penambahan fasilitas sepeda, revitalisasi halte, penataan trotoar atau fasilitas pejalan kaki, serta integrasi berbagai moda transportasi.
“Ini adalah kemenangan warga Jakarta, tak lepas dari kolaborasi dengan warga, pegiat transportasi untuk desain wayfinding, inovasi bus listrik, dan mikrotrans AC,” kata dia.