100kpj – PT Nissan Motor Indonesia (NMI) secara resmi meluncurkan Nissan Kicks e-Power pada awal September 2020. Meski dibenamkan sejumlah teknologi canggih, mobil listrik berjenis Sport Utility Vehicle (SUV) itu hanya dijual Rp449 juta.
Artinya Nissan Kicks e-Power menjadi mobil berpenggerak listrik paling murah di Indonesia. Penasaran dengan kendaraan ramah lingkungan asal Thailand tersebut, 100KPJ mencoba langsung dengan menguji ketangguhannya di jalur ekstrim.
Eksterior dan kepraktisan
Jika umumnya mobil listrik memiliki wujud futuristik, namun Kicks punya tampil sporty layiknya SUV konvensional. Grill V-motion ciri khas Nissan dipertahankan, penerangannya sudah LED, dan dilengkapi DRL (Daytime Running Light).
Menambah kesan gagah dibenamkan roff rail, dan aksen over fender, serta bodi molding pada bagian samping. Pada sektor belakang, lampu pengereman dan sein sudah LED, kemudian terdapat wiper dan defogger di kaca belakang.
Warna bodi yang ditawarkan ada 4 pilihan, yakni hitam, abu-abu, kombinasi putih hitam, dan orange hitam. Untuk dual tone, warna spion, pilar A dan pila D berbalut hitam. Mobil itu memiliki panjang 4,3 meter, dan lebar 1,7 meter.
Jarak poros roda depan dan belakang 2,6 meter. Sedangkan radius putarnya 5,1 meter sehingga di jalur sempit sekalipun cukup lincah. Untuk ruang bagasi berkapasitas 423 liter, cukup luas untuk membawa barang dan 3 unit sepeda lipat.
Namun untuk menutup bagasi masih perlu tenaga tangan, karena belum elektrik. Selain itu, untuk mengunci semua pintu harus dilakukan manual dari tombol pengunci depan, sebab ketika mobil berjalan tidak bisa menutup otomatis.
Interior dan fitur keamanan
Untuk posisi duduk, postur badan setinggi 175 cm terbilang nyaman. Posisi kaki, dan punggung bisa disesuaikan dengan pengaturan jok yang konvensional. Setir hanya bisa diatur tinggi dan rendah, tapi jarak tangan ke setir masih aman.
Sudut pandang atau pengelihatan di balik kemudi cukup luas, baik ke depan, kanan, dan kiri. Saat mulai menyalakan mobil tersebut dengan menekan tombol start stop engine tidak terdengar suara apapun, terlebih ketika baterai penuh.
Suara baru akan terdengar ketika mesin melakukan pengisian ke baterai. Untuk kualitas peredam, noise dari luar kabin tereduksi baik. Namun putaran roda agak sedikit terdengar, sepertinya untuk memantik kesadaran Anda ketika berkendara.
Mengingat Nissan Kicks e-Power digerakkan sepenuhnya oleh motor listrik sehingga tidak tedengar suara raungan mesin saat melaju.
Bicara soal interior, dashboard, door tim, konsol tengah, setir, hingga jok depan belakang dibalut bahan semi kulit berwarna hitam dengan jahitan putih. Sistem hiburan didukung head unit layar sentuh 8 inci, yang bisa terhubung ke smartphone.
Berkat adanya kamera pada setiap sisi, pengendara bisa memantau kondisi mobil secara utuh melalui head unit. Tampilan kamera 360 derajat tersebut akan muncul di layar saat tuas transmisi di posisi R, untuk memudahkan parkir.
Di konsol tengah terdapat rem parkir yang sudah elektik, lalu tombol drive mode dengan pilihan Eco, dan Smart, serta pilihan EV (Electric Vehicle). Ketiga gaya berkendara itu bisa dioperasikan saat mobil berjalan, tanpa perlu berhenti.
Untuk memantau konsumsi bahan bakar, kecepatan rata-rata, status daya baterai dapat terlihat melalui layar MID (Multi Information Display) yang sudah digital. Diketahui, Kicks e-Power juga didukung sejumlah fitur keamanan.
Teknologi keamanan yang ada di dalam SUV tersebut meliputi ITC (Intelligent Trace Control), VDC (Vehicle Dynamic Control), HAS (Hill Start Assist). Lalu 6 air bags, di mana 2 kantung udara terletak di depan, dan 4 lainnya di samping.
Pengereman sudah dilengkapi ABS (Anti-lock Braking System), EBD (Electronic Brake force Distribution), dan BA (Brake Assist). Mobil tersebut juga dapat memberikan tanda adanya kendaraan dari sisi kanan dan kiri melalui Blind Spot.
Selain itu kami merasakan fungsi dari ICC (Intelligent Cruise Control), saat mobil mendekat dengan kendaraan di depan secara otomatis kecepatan mobil menurun untuk menjaga jarak aman. Selain itu ada Intelligent Emergency Braking (IEB)
Tugas dari fitur IEB kami rasakan saat mendadak melakukan pengereman dengan jarak yang tidak aman dari kendaraan di depan. Ketika kaki merespon untuk menekan pedal rem dengan kuat, tenyata mobil sudah otomatis membantu pengereman.
Bukan hanya itu, Kicks e-Power juga didukung fitur pengingat pengemudi jika sudah kelelahan melalui indikator lampu di layar MID, dan alarm yang akan muncul saat kecepatan mobil lebih dari 60 km per jam.
Performa, handling, dan konsumsi BBM
Pengujian dilakukan dari Jakarta menuju Geopark Ciletuh, Jawa Barat. Perjalanan kami lalui melewati berbagai macam medan ekstrim. Mulai dari permukaan aspal yang rata, hancur penuh bebatuan, tanah, turunan, tanjakan, dan tikungan tajam.
Mobil berisikan 5 penumpang dengan bobot mulai dari 75-100 kilogram. Belum termasuk barang bawaan yang mengisi penuh bagasi belakang. Saat melintasi tanjakan terjal di kawasan Cikidang, mobil melaju tanpa ada hambatan.
Meski berpengerak roda depan, tenaga dan torsi yang dihasilkan motor listrik sangat berbeda dengan mesin pembakaran. Tidak ada jeda atau gejala tertahan, mobl terus melaju tanpa hambatan sedikit pun melewati tanjakan tersebut.
Melewati jalan dengan penuh tikungan tajam di kawasan Sukabumi, tidak ada masalah. Body roll mobil mengikuti gerakkan setir sepenuhnya, tanpa ada gejala limbung sedikitpun. Sedangkan di jalan lurus bebas hambatan, kecepatannya tidak peru di ragukan.
Jika biasanya mobil bermesin bahan bakar butuh proses untuk mendapatkan kecepatan tertentu, namun Kicks e-Power menghasilkan tenaga responsif mulai dari 20 km per jam sampai di atas 100 km per jam.
Suspensi depan belakang cukup rigid, namun ayunannya tidak keras. Hal itu terasa ketika melintasi jalan bebatuan yang penuh lubang. Bermodal ground clearance 175 mili meter, kolong mobil tidak pernah terbentur di jalan berlubang.
Sesampainya di Ciletuh dengan jarak tempuh 210,6 km, konsumsi bahan bakar yang kami dapatkan 14,8 km per liter. Artinya dengan kondisi tersebut, saat tangki bensin terisi penuh hingga 41 liter maka Kicks e-Power bisa berjalan 606,8 km.
Tanpa perlu pusing mencari colokan listrik, atau tempat pengisian baterai. Karena mesin bensin tiga silinder berkapasitas 1.198cc di dalamnya berperan sebagai genset, untuk mengisi daya baterai secara otomatis selama perjalanan.
Sepertinya akan jauh lebih irit jika kapasitas baterainya ditingkatkan. Karena untuk saat ini hanya 1,75 kWh atau setara 1.700 watt. Sehingga mesin selalu melakukan pengisian baterai selama perjalanan, karena dayanya cepat habis.
Berbeda saat pengujian di dalam kota. Mobil hanya berisikan 2 penumpang dengan bobot rata-rata 75 kilogram tanpa barang di bagasi. Kondisi jalan stop and go karena kepadatan lalu lintas, konsumsi BBM mencapai 28 km per liter.
Angka tersebut didapat dengan kecepatan rata-rata 24 km per jam, dan jarak tempuh 84,7 km. Artinya dalam kondisi bensin penuh, SUV bertenaga listrik itu dapat menempuh perjalanan hingga 1.148 km.