100kpj – Menuju era ramah lingkungan, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) merilis Nissan Kicks e-Power pada awal September 2020. Indonesia menjadi negara ketiga yang menghadirkan mobil listrik tersebut setelah Thailand, dan Jepang.
Sebelumnya produsen mobil Nissan itu sudah beberapa kali memperkenalkan Note e-Power dan Leaf sebagai kendaraan ramah lingkungan. Namun akhirnya Kicks yang dipilih sebagai mobil listrik petamanya di pasar dalam negeri.
Mobil Sport Utility Vehicle (SUV) itu hanya ditawakan satu varian dengan harga Rp449 juta on the road. Artinya lebih murah dari pesaingnya, yakni Toyota Corolla Cross hybrid yang dibanderol mulai Rp457,8 juta sampai Rp497,8 juta.
Meski terlahir sebagai mobil listrik, namun Kicks e-Power tetap memiliki mesin bensin 3 silinder berkapasitas 1.198cc. Namun mesin pembakaran tersebut hanya bertugas sebagai genset yang akan menyala otomatis untuk mengisi baterai.
Artinya untuk menggerakkan kedua roda depan tetap mengandalkan satu sumber, yakni motor listrik berkode EM57 yang dapat menghasilkan tenaga 127,3 Hp dan torsi 260 Nm. Dinamo itu bisa bergerak dari baterai berdaya 1,75 kWh.
Vehicle Quality Promotion Nissan Technical Center South East Asia, Jauhari Adzannisa mengatakan, dengan kapasitas tangki bensin 41 liter, maka mesin pembakaran itu bisa mengisi baterai setara jarak tempuh 800-1.200 kilometer.
Namun untuk membuktikan keiritan bahan bakar tersebut, 100KPJ mendapatkan kesempatan mencoba langsung Nissan Kicks e-Power selama 4 hari. Di hari pertama kami melakukan pengetesan dengan berisikan dua penumpang.
Berat badan kami sebagai pengemudi, dan penumpang rata-rata 75 kilogram, tanpa ada barang bawaan di bagasi. Jalan yang dilalui hanya di dalam kota, dengan kondisi stop and go karena kepadatan lalu lintas, hingga lampu merah.
Dengan kecepatan rata-rata 24 km per jam, konsumsi bahan bakar Kicks e-Power tembus di angka 28 km per liter. Artinya dalam kondisi bensin penuh, SUV bertenaga listrik itu dapat menempuh perjalanan hingga 1.148 km tanpa pusing mencari colokan listrik, atau tempat pengisian baterai.
Lalu pengetesan berlanjut ke luar kota. Perjalanan dimulai dari Jakarta menuju Geopark Ciletuh, Jawa Barat dengan jarak tempuh 210,6 kilometer. Jalur yang dilalui beragam, mulai dari dalam kota, jalan bebas hambatan, hingga tanjakan curam.
Dalam kondisi tersebut, konsumsi bahan bakar yang didapat 14,8 km per liter dengan kecepatan rata-rata 39 km per jam. Tapi dengan catatan mengangkut 5 penumpang berbobot 75-100 kilogram, ditambah barang yang menumpuk di bagasi.
Selama pengetesan, kami hanya sesekali memindahkan mode berkendara. Diketahui, Kicks e-Power memiliki 3 pilihan berkendara, yakni Smart, Eco, dan EV (Electic Vehicle). Secara performa tentu semuanya memiliki perbedaan.
Untuk mode Smart, ketika pedal gas di lepas mobil akan melakukan pengereman otomatis atau lajunya melambat tanpa menginjak rem. Sedangkan Eco tenaga yang disalurkan baterai ke motor listrik lebih rendah sehingga tenaga agak menurun.
Saat memilih EV, performa dari putaran bawah hingga atas sama seperti kondisi normal. Tapi dengan mode tersebut, sepenuhnya mobil memanfaatkan daya baterai yang tersisa. Sehingga mesin tidak akan melakukan pengisian saat baterai melemah.
Pantengin terus 100KPJ untuk mengetahui, handling, performa, kepraktisan, dan kenyamanannya selama pengujian!!!