100kpj – Ketua DPR RI, Puan Maharani menjadi sorotan publik setelah pada Rapat Paripurna Pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law kemarin lusa, Senin 5 Oktober 2020, terlihat mematikan mikrofon saat legislator Partai Demokrat Irwan Fencho sedang menyampaikan interupsi.
Kala itu, ketika Irwan sedang bicara, terlihat Puan Maharani berdiskusi dengan Pimpinan Sidang, Azis Syamsuddin. Saat mereka berdiskusi, suara Irwan masih terdengar, namun setelah itu Puan terlihat menekan tombol untuk mematikan mikrofon, suara Irwan seketika hilang.
"Kalau mau dihargai tolong…,” kata Irwan yang kemudian terputus setelah mikrofonnya dimatikan.
Baca juga: Enaknya Jadi Pimpinan DPR RI, Harga Mobil Dinasnya Saja Miliaran
Setelah kejadian itu, media sosial ramai membicarakan Puan Maharani. Bahkan, kata kunci ‘Puan’ sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter.
Sejak menjabat sebagai Ketua DPR, Puan memang tak lepas dari sejumlah kontroversi. Sebelum peristiwa tersebut, dia sempat terlibat masalah dengan sejumlah tokoh Sumatera Barat karena pernyataannya yang dirasa menyakitkan. Kala itu, dia mengatakan, Sumbar harus menjadi wilayah yang lebih Pancasilais.
Di luar itu semua, Puan sejatinya merupakan sosok dengan rekam jejak panjang di dunia politik Tanah Air. Di dalam tubuhnya mengalir darah politisi dari ibunya, Megawati Soekarnoputri yang menjadi pemimpin PDIP, serta kakeknya Soekarno yang tak lain merupakan tokoh proklamator sekaligus presiden pertama Indonesia.
Wanita jebolan Universitas Indonesia atau UI itu mulai memupuk kemampuan berpolitiknya dengan masuk KNPI di bidang luar negeri. Selain itu, pada 2005, dia juga bergabung di PDIP sebagai Ketua DPP di bidang Anak dan Perempuan.
Tak lama berselang, dia kemudian terpilih sebagai anggota Komisi VI DPR RI periode 2009-2014, lalu di tahun yang sama juga menjadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI. Kariernya semakin moncer setelah pada pemerintahan Jokowi, Puan menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Kini, putri mahkota PDIP itu fokus mengisi jabatan sebagai Ketua DPR RI. Keberhasilannya itu tentu membuat pundi-pundi uangnya bertambah. Bahkan, menurut laporan harta kekayaan KPK, Puan memiliki harta pribadi hingga Rp364,5 miliar.
Kebanyakan, uangnya itu dia gunakan untuk keperluan kas Rp55,9 miliar, serta tanah dan bangunan Rp149,3 miliar. Selain itu, Puan rupanya juga menyimpan ketertarikan lebih di bidang otomotif.
Melalui laporan yang sama, dia diketahui menyimpan 10 unit kendaraan, yakni tujuh mobil dan tiga sepeda motor. Seluruhnya berjumlah Rp1,53 miliar. Berikut kami sajikan rangkumannya.
Motor
Harley-Davidson 2002: Rp80 juta
Harley-Davidson 2002: Rp85 juta
Harley-Davidson 2003: Rp120 juta
Mobil
Daihatsu Taruna 2002: Rp130 juta
Toyota Land Cruiser 2008: Rp400 juta
Volkswagen Karman Ghia 1961: Rp65 juta
Volkswagen Beetle 2000: Rp200 juta
Mercedes-Benz sedan 1969: Rp150 juta
Mercedes-Benz sedan 1976: Rp150 juta
Mercedes-Benz 280 CE 1982: Rp150 juta.