100kpj – Belakangan, mulai banyak Youtuber yang membuat konten mengenai kendaraan mewah. Sebagian masyarakat menganggap, hal tersebut kurang baik lantaran bisa memicu kecemburuan sosial. Namun, ternyata banyak juga penonton yang menyukainya.
Product Marketing Manager Google Indonesia, Muriel Makarim mengatakan, konten dengan tema otomotif belakangan mulai banyak disaksikan penonton. Bahkan, semenjak pandemi, jumlahnya meningkat drastis. Maka tak heran, jika banyak Youtuber yang kemudian membuat konten ‘pamer-pamer’ kendaraan.
"Di sini kita lihat ada konten yang hubungannya dengan otomotif. Konten ini growth sampai dua kali lipat,” ujarnya dikutip dari Antara, Rabu 7 Oktober 2020.
Muriel menambahkan, kecenderungan penonton menyaksikan video otomotif di Youtube terdorong melalui sejumlah hal. Salah satunya, ingin mengetahui lebih dalam mengenai produk kendaraan. Apalagi, saat pandemi, banyak dealer dan pameran yang tak buka, sehingga satu-satunya cara untuk mencari tahu ialah dengan melihatnya di Youtube.
Selain otomotif, kata dia, ilmu pengetahuan menjadi konten yang paling banyak disaksikan penonton di Youtube. Bahkan, peningkatannya terbilang cukup signifikan.
"Itu growth lebih dari 80 persen. Cukup menarik berarti orang Indonesia itu selalu mau belajar. Dalam hal ini ada hubungannya dengan bisnis, mungkin bagaimana cara membangun bisnis baru, hubungan dengan sejarah, ilmu hukum, atau science," terangnya.
Komentar Youtuber
Pada program podcast di saluran Youtube pribadinya, Deddy Corbuzier mengundang komika Uus untuk berbincang mengenai fenomena artis atau Youtuber jaman sekarang. Kala itu, Uus mengatakan, banyak dari mereka yang kemudian populer dan mendapat banyak penonton setelah membuat konten mengenai mobil mewah.
Deddy pun merespon ucapan Uus. Secara tak langsung, dia membenarkan, saat ini banyak Youtuber yang menerapkan formula tersebut di kontennya. Namun menariknya, banyak penonton yang suka.
“Gue enggak pernah menyalahkan mereka (pembuat konten mobil mewah) lho, karena gue temenan sama mereka. Maksudnya yang lucu adalah, it works. Itu yang lucu, bos.”
“Jadi kalau ada yang bilang itu alay atau apalah, tapi banyak yang nonton. Enggak usah diomongin lah, elu nonton,” imbuhnya.
Sedangkan menurut Uus, setelah mempelajari audiens Youtube di Indonesia, ia menyadari, penonton memang lebih suka menyaksikan tayangan yang berkaitan dengan harta dan hidup mewah. Tak jelas apa alasannya, namun begitulah fenomena yang terjadi saat ini.
“Memang orang Indonesia itu lebih suka yang berbentuk visual. Artinya mereka menyukai sesuatu yang visualnya oke, kaya raya, punya mobil bagus, jadi begitu,” kata dia.