100KPJ

Buat Catatan Anggota TNI: Jangan Pinjamkan Mobil Dinas ke Orang Kaya?

Share :

100kpj – Toyota Fortuner milik anggota TNI AD (Angkatan Darat) baru-baru ini viral di media sosial. Sebab mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) itu digunakan oleh warga sipil saat ditemui di Jalan Gajah Mada, Taman Sari, Jakarta Barat.

Pengendara Fortuner dengan plat nomor TNI 3688-34 itu diketahui bernama Suherman Winata. Dalam video yang beredar luas melalui WhatsApp, pria keturunan Tionghoa itu sempat mengaku anggota saat ditanyakan warga.

Baca juga: Terungkap Agama Pengacara Yang Bela Pengguna Fortuner Milik TNI

Bahkan dia sempat kesal ketika warga yang mengambil gambar tersebut menanyakan statusnya sebagai pasukan TNI. “Hak apa lu tanya gue? Yang boleh tanya gue itu Polisi Militer,” ujar pengendara Fortuner dengan warna hijau itu.

Namun di akhir videonya, pria dengan sapaan Ahon itu akhirnya terpojok ketika berkali-kali dilontarkan pertanyaan terkait status dirinya. “Saya bukan anggota, hanya becanda (saat mengaku anggota),” tuturnya dengan ekspresi cemas.

Danpuspomad, Letjen Jenderal TNI Dodik Widjanarko mengatakan, pengendara mobil yang bernama Suherman Winata sudah diminati keterangan di Mapuspomad, Minggu 3 Oktober 2020. Dan Fortuner tersebut sudah diamankan.

Lebih lanjut Dodik menjelaskan, mobil tersebut bukan kendaraan organic Puspomad. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara kepada Ahon, bahwa mobil milik Kolonel CPM (Purn) Bagus Heru Sucahyo itu dipinjamkan sejak 2017.

“Bagi para purnawirawan Polisi Militer masih diberikan izin pinjam pakai nomor registrasi untuk digunakan dalam batas waktu, dan kapasitas tertentu. Tapi tidak boleh digunakan orang lain yang tidak berhak,” tuturnya.

Sementara Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menyebut penggunaan plat nomor militer oleh warga sipil melanggar aturan, serta dapat menurunkan derajat dan martabat TNI di mata masyarakat. 

"Pengemudinya pun harus memakai SIM Militer yang dikeluarkan oleh POM TNI," tukas Hasanuddin.

Menurutnya mobil dengan plat milter di Jakarta bisa disalahgunakan seperti melintas di jalan-jalan yang menerapkan aturan ganjil genap. Atau bisa saja digunakan memuluskan aksi tindak kriminal.

"Bahkan, bisa saja kendaraan dengan plat nomor militer ini digunakan untuk tindak kriminal atau kepentingan yang tidak pada tempatnya," ungkap dia.

Dengan begitu dia mengimbau agar segera dilakukan penertiban penggunaan plat nomor militer pada kendaaran milik masyarakat. "Saya mohon dengan segala hormat ini harus ditertibkan, perlu dilibatkan POM TNI juga untuk mengecek keabsahan kendaraan yang digunakan oleh pihak umum," pungkasnya.

Tidak diketahui terkait status Suherman Winata. Dugaan yang mencuat adalah pria keturunan Tionghoa itu merupakan pengusaha, atau orang kaya yang memiliki kedekatan khusus dengan anggota TNI.

Share :
Berita Terkait